Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina Siap Masuki Tahap Teknis Kerja Sama Impor BBM dengan Vivo, APR, dan AKR

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pertamina Siap Masuki Tahap Teknis Kerja Sama Impor BBM dengan Vivo, APR, dan AKR
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pengemudi angkutan kota mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo saat peresmiannya di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (26/10). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc/pri.)

Pantau - PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan bahwa PT Vivo Energy Indonesia, PT Aneka Petroindo Raya (APR), dan AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU bp) telah sepakat melanjutkan pembicaraan kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM) ke tahap teknis.

Bahas Dokumen GCG, Spesifikasi Produk, dan Sistem Lelang

"Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis," ungkap perwakilan Pertamina.

Tahap teknis ini mencakup penyusunan dokumen pernyataan kepatuhan terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi yang berlaku, termasuk:

  • Pernyataan antimonopoli
  • Pencegahan pencucian uang
  • Anti-penyuapan
  • Ketentuan hukum lainnya

Badan usaha pengelola SPBU swasta juga akan mengajukan kebutuhan komoditas BBM masing-masing, termasuk volume dan jenis produk.

Pembahasan kemudian akan dilanjutkan ke kesepakatan teknis yang mencakup:

  • Spesifikasi produk
  • Key terms
  • Syarat dan ketentuan umum

"Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi requirement semua BU dan key term, termasuk joint surveyor, untuk dikonfirmasi oleh BU swasta terkait," lanjutnya.

Jika disetujui, maka pengadaan BBM akan dilakukan melalui mekanisme sistem lelang.

Pemenang lelang akan diumumkan kepada para badan usaha swasta, mencakup:

  • Penyedia kargo
  • Harga terbaik
  • Volume kargo

Setelah disepakati, pembahasan berlanjut ke aspek komersial dan pelaksanaan inspeksi bersama (joint survey).

"Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober," kata Roberth MV Dumatubun dari Pertamina.

Ia menegaskan bahwa seluruh proses ini dijalankan berdasarkan kesepakatan kolektif, dan pengadaan dilakukan dalam satu sistem bersama, bukan secara terpisah.

Shell dan Exxon Masih Tahan Diri

Sementara itu, dua badan usaha swasta lainnya, Shell dan ExxonMobil, belum melanjutkan pembicaraan lebih lanjut.

Shell masih perlu melakukan koordinasi internal dengan kantor pusat mereka, sedangkan Exxon menunggu kebutuhan untuk bulan November karena stok BBM mereka saat ini masih mencukupi.

"Semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah," ujar Roberth.

Kerja sama ini diharapkan memperkuat pasokan BBM nasional melalui sinergi antara BUMN dan sektor swasta dalam sistem pengadaan yang transparan dan efisien.

Penulis :
Ahmad Yusuf