
Pantau - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Kabapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa harga pangan tidak boleh naik ketika stok nasional dalam kondisi melimpah, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kebijakan ini diambil untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas pangan nasional.
“Penindakan akan langsung dilakukan jika ditemukan pelanggaran,” ujar Amran dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pengendalian Pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Masa Imbauan Selesai, Pemerintah Siap Tindak Pelanggaran HET
Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir pelaku usaha pangan yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita bersama seluruh asosiasi yang bergerak di bidang pangan sepakat, jangan ada menjual harga di atas HET. Itu kesepakatan kita yang pertama. Yang kedua, kita tetap menjaga harga di tingkat konsumen,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa masa imbauan telah selesai, dan mulai saat ini pemerintah akan mengambil langkah penindakan tegas di lapangan.
“Saya sampaikan semua jangan melanggar HET. Jika melanggar HET, kita tindak. Bukan lagi imbauan. Satgas Pangan langsung turun,” tegas Amran.
Langkah tegas ini diambil seiring kondisi pasokan pangan nasional yang sangat mencukupi, sehingga tidak ada alasan logis untuk menaikkan harga.
Semua Stok Cukup, Konsumen Harus Tetap Terlindungi
Amran menyebut bahwa semua komoditas strategis dalam kondisi aman, termasuk ayam, telur, daging, beras, dan minyak goreng.
“Semua stok lebih dari cukup. Ayam, telur, daging cukup. Yang paling penting beras, Alhamdulillah bahkan harganya turun. Minyak goreng juga cukup, bahkan lebih dari cukup karena kita produsen terbesar dunia,” katanya.
Seluruh asosiasi pangan juga menyatakan komitmen untuk menjaga kestabilan pasokan dan harga selama momen Nataru.
“Semua asosiasi mengatakan stok cukup. Saya katakan tegas, enggak boleh naik. Kalau naik, kita tindak,” ujar Amran.
Kebijakan ini, lanjutnya, ditujukan untuk menjaga keseimbangan rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, dengan memastikan:
- Petani tetap sejahtera
- Pedagang mendapatkan keuntungan yang wajar
- Konsumen tidak dirugikan
“Kesimpulannya jelas, petani bahagia, pedagang untung, konsumen tersenyum. Itu kesepakatan kita,” ujar Amran.
Pemerintah akan memperketat pengawasan selama periode Natal dan Tahun Baru untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan








