
Pantau.com Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis pertalite akhir Maret lalu, akan memicu inflasi April mendatang.
"Kalau kita lihat, naiknya pertalite jatuh 24 Maret bisa dipastikan bulan depan Pertalite ini akan mempunyai andil memberikan dampak pada bulan April," ujar Kepala BPS Suhariyanto, saat jumpa pers, Senin (2/4/2018).
Hanya saja, Ia mengaku belum dapat memastikan besaran dampak kenaikan pertalite. Kenaikan yang baru berlangsung tujuh hari tersebut akan berlangsung pada minggu-minggu selanjutnya di bulan April.
"Karena Pertalite naik 24 Maret, berarti ngitungnya baru 7 hari jadi dampak ikutannya masih akan terjadi di bulan April. Berapa besarnya? Gak tau tapi perlu dicatat seminggu terakhir sudah tercatat," lanjutnya.
Baca juga: Kenaikan Harga Bahan Bakar Turut Dorong Inflasi Maret 0,20 Persen
Dampak pada inflasi, terutama karena efek dari besaran bobot penggunaan jenis bahan bakar. Pertalite, bobor penggunaannya tercatat paling tinggi sebesar 43 persen. Sedangkan bobot penggunaan premium, 32 persen, dan pertamax 23 persen.
Ia mengatakan dampak kenaikan harga bahan bakar, diprediksi dampaknya akan lebih jauh dibandingkan jika terjadi harga bahan pangan.
"Sekarang kan petralite paling besar pasti mau gak mau akan berpengaruh mudahan kenaikannya tidak terjadi lagi," lanjutnya.
- Penulis :
- Martina Prianti