
Pantau.com - Nilai pasar saham Apple Inc menurun hingga USD34 miliar sekira Rp466,1 triliun. Di mana dalam perdagangan saham pembuat iPhone itu anjlok hingga 2,6 persen.
Praktis ini menjadi peringatan untuk perusahaan Amerika Serikat (AS) lainnya. Mengingat virus Korona memberi dampak besar pada kinerja perusahaan.
Apple menjadi contoh, di manq penjualannya turun akibat tutupnya seluruh toko usai virus Korona menyebar di China. Perusahaan teknologi paling berharga di dunia itu juga mendapat masalah pasokan dalam produksi iPhone.
Baca juga: Cina Larang Pabrik Apple Foxconn Beroperasi Akibat Virus Korona
Apple memprediksi meski pabrik utama yang berlokasi di luar Hubei atau pusat wabah virus Korona dibuka kembali. Tetap saja akan sulit mengembalikan produktivitas ke kondisi normal.
"Pekerjaan sudah mulai kembali, tetapi kami (Apple) mengalami pengembalian yang lebih lambat ke kondisi normal daripada yang kami perkirakan," kata Apple dilansir dari CNN, Rabu (19/2/2020).
Namun demikian, Analis JPMorgan Samik Chatterjee mengatakan kepada klien bahwa prospek jangka panjang Apple tetap tidak berubah di tengah virus Korona. Artinya debut iPhone 5G-enabled pada akhir tahun ini masih siap untuk meningkatkan permintaan.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta