Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Ditutup Melemah Akibat Kekhawatiran Gelombang Kedua COVID-19

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Rupiah Ditutup Melemah Akibat Kekhawatiran Gelombang Kedua COVID-19

Pantau.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan tertekan kekhawatiran pasar akan risiko gelombang kedua pandemi COVID-19. Rupiah pada Jumat (12/6/2020) ditutup melemah 113 poin atau 0,81 persen menjadi Rp14.133 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.020 per dolar AS.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, sentimen yang muncul terkait COVID-19 memang sangat rentan membuat rupiah melemah.

"Setelah sebelumnya rebound oleh harapan opening economy pasca lockdown, kini kecemasan datang lagi," ujarnya.

Kembali meningkatnya kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat dan perkiraan ekonomi yang suram dari Gubernur The Fed Jerome Powell, direspons negatif oleh pasar.

Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Melemah Jadi 14.180 atas Dolar AS

Menurut Wahyu, level rupiah saat ini merupakan level yang wajar mengingat ancaman pelemahan rupiah masih tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang dan fundamental yang belum kuat.

Ditambah lagi dengan defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan, serta utang yang besar.

"Wajar balik lagi melemah. Rupiah di atas Rp14.000 per dolar," kata Wahyu.

Rupiah pada Jumat pagi dibuka menguat di posisi Rp14.060 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per dolar AS hingga Rp14.214 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.257 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.014 per dolar AS.

Baca juga: Bank Indonesia Stabilkan Rupiah Lewat Intervensi Pasar Spot dan DNDF

Penulis :
Tatang Adhiwidharta