Pantau.com - Bagi segelintir orang, mungkin termasuk Kamu, pergi berlibur di tahun 2020 merupakan suatu tujuan yang tertunda. Meski demikian, bukanlah ide yang buruk bila Kamu berniat mewujudkannya di akhir tahun ini.
Menurut Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi yang dirilis Badan Pusat Statistik, 19,3 persen responden merasa sangat mungkin terjangkit virus Corona, sedangkan 29,4 persen responden merasa dirinya mungkin terinfeksi virus COVID-19, sedangkan 34,3 persen lainnya mengatakan cukup mungkin, 12,5 persen merasa tidak mungkin terkena, dan 4,5 persen merasa sangat tidak mungkin terkena.
Kekhawatiran inilah yang akhirnya membuat masyarakat lebih memilih tinggal di rumah saja ketimbang bepergian. Imbas dari keputusan masyarakat yang menunda liburan tentu sangat berdampak terhadap pendapatan sektor usaha yang berkaitan dengan pariwisata.
Baca juga: Menparekraf Pastikan Industri Parekraf Siap Terapkan Sertifikasi CHSE
BPS juga melaporkan bahwa, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Oktober 2020 adalah 37,48%. Angka ini disebut meningkat 5,36 poin ketimbang September 2020, namun masih dinyatakan menurun 19,29 poin dari periode yang sama di tahun 2019.
Dengan belum pulihnya kunjungan wisatawan ke Indonesia, maka peluang terhadap harga diskon kamar masih terbuka lebar. Kamu pun bisa menemukan diskon-diskon tersebut di aplikasi booking tiket pesawat, hotel, wisata, dan kuliner yang ada, atau dengan penawaran khusus travel agent.
Staycation dengan keluarga di luar kota tentu menjadi pilihan yang cerdas. Pasalnya, Kamu berkesempatan merasakan pengalaman menginap di hotel mewah dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
Di samping itu, staycation pun cenderung lebih aman terhadap risiko terjangkitnya virus COVID-19 ketimbang Kamu harus mengunjungi destinasi wisata dan bertemu dengan banyak orang. Jikalau Kamu berniat keluar hotel dan mengunjungi pusat perbelanjaan atau tempat makan sesekali, tetaplah untuk taat dengan protokol kesehatan.
2. Pakai kendaraan pribadi
Jika memang destinasi kota yang Kamu tuju tidak terlalu jauh, gunakan saja transportasi darat yaitu mobil pribadi. Modal utama yang harus Kamu persiapkan adalah bahan bakar, uang untuk tol, serta persediaan makanan selama di perjalanan.
Namun bila mobil Kamu belum terlindungi asuransi mobil, maka alangkah lebih baik untuk menggunakan pesawat saja ketimbang kendaraan pribadi.
Risiko akan kecelakaan di tol tetap ada. Risiko mobil yang kita gunakan tidak mengalami tabrakan hingga rusak total tentu bukannya tidak ada. Tanpa asuransi, maka beban perbaikan kendaraan yang mahal sepenuhnya ditanggung sendiri, sehingga akan sangat membahayakan kesehatan keuangan Kamu.
Prosedur bepergian dengan pesawat di masa pandemi juga tidak rumit. Paling tidak, Kamu harus melakukan rapid test terlebih dulu dan mengisi data di aplikasi eHac, yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan sebelum naik ke pesawat.
3. Tentukan, mau belanja atau wisata kuliner?
Sangat mungkin melakukan dua aktivitas ini bersamaan jika bujet liburan Kamu cukup besar. Namun bagi yang memiliki bujet terbatas, maka ada baiknya untuk lebih bijak dalam menentukan tujuan liburan Kamu di kota lain. Tentukan saja di awal, apa yang ingin Kamu lakukan di sana, apakah ingin belanja atau hanya wisata kuliner?
Ketika Kamu ingin berbelanja, maka tidak ada salahnya untuk membeli makanan empat sehat lima sempurna saja selama di sana. Atau membawa beberapa bahan makanan dari rumah untuk perbekalan saat liburan.
Namun jika tujuannya adalah berwisata kuliner, maka buatlah daftar tempat makan yang ingin Kamu kunjungi dari sekarang dan lakukan riset terhadap harga-harga makanan di sana. Jangan kalap dalam belanja pernak-pernik selama liburan.
4. Tentukan biaya liburan sebelum berangkat
Setelah Kamu melakukan riset terhadap biaya hidup dan rekreasi di sana. Setelah itu, tentukanlah berapa jumlah ingin Kamu keluarkan untuk aktivitas ini.
Anggap saja pengeluaran Kamu selama berlibur yang direncanakan adalah, Rp 5.000.000, maka alokasikan tambahan dana sebesar Rp 500 ribu atau 10 persen dari total biaya liburan untuk kebutuhan darurat selama di sana.
Kebutuhan darurat yang dimaksud bisa berupa kebutuhan akan bahan bakar jikalau Kamu membawa mobil pribadi, dan terjadi macet total di jalan yang akhirnya membuat konsumsi BBM Kamu meningkat. Dana tersebut juga dapat dialokasikan sebagai biaya transportasi darurat selama liburan bila Kamu pergi menggunakan pesawat.
Baca juga: Tips Cara Efektif Nabung untuk Beli Rumah dalam Jangka Pendek
5. Tidak berutang demi liburan
Tidaklah baik untuk memaksakan diri berlibur jika memang keuangan Kamu belum sehat. Sebelum berlibur, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dulu apakah jumlah ketersediaan dana darurat Kamu sudah cukup, apakah Kamu sudah memiliki asuransi sebagai bentuk dari manajemen risiko, dan apakah jumlah utang Kamu tergolong pada porsinya.
Berutang untuk kepentingan liburan bukanlah hal yang baik dilakukan. Utang liburan adalah utang bersifat konsumtif yang hanya akan menambah pengeluaran pasif dan mengurangi kekayaan bersih kita.
Bila memang dana liburan Kamu tidak cukup, maka pilihlah destinasi wisata atau aktivitas lain yang bisa Kamu lakukan di akhir tahun ketimbang harus memaksakan diri liburan ke luar kota.
Itulah hal-hal yang harus Kamu ketahui terlebih dulu sebelum pergi berlibur ke luar kota di akhir tahun. Pastikan Kamu telah melakukan pemeriksaan kesehatan keuangan sebelum memutuskan berlibur ya gengs.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
