billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Perubahan Kocek Mahasiswa saat Pandemi, Dulu Makan Kini Buat Kuota Internet

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Perubahan Kocek Mahasiswa saat Pandemi, Dulu Makan Kini Buat Kuota Internet

Pantau.com - Bukan hanya para karyawan kantoran yang harus kerja dari rumah, pandemi COVID-19 juga membuat para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi untuk belajar di rumah. Lantas apakah hal ini juga ikut berdampak pada kocek bulanan mereka?

Hasil Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia yang dilakukan Lifepal pada triwulan IV 2020 menunjukkan, terjadi penurunan jumlah uang saku dari para responden dalam survei ini. Selain itu, terdapat pula perubahan dalam penggunaan uang saku.

Berikut hasil survei seputar penggunaan uang saku para responden:

Dari sini sumber uang saku para mahasiswa

Sumber uang saku mahasiswa. (Foto: Lifepal).

Survei menunjukkan bahwa 69,9 persen responden mengaku, uang saku yang mereka terima per bulan berasal dari pemberian orang tua. Sementara itu 9,5 persen lainnya berasal dari orangtua dan kerja paruh waktu, diikuti dengan pemberian orangtua dan sumber lain di angka 5,9 persen.

Hanya ada 1 responden dalam survei ini yang sumber uang sakunya berasal dari penghasilan kerja penuh waktu dan paruh waktu saja.  

Baca juga: Biaya Sekolah Mahal, Ini Tips Persiapkan Dana Pendidikan Anak Sampai S1

Kebiasaan penggunaan uang saku per bulan. (Foto: Lifepal).

Berdasarkan kebiasaan dalam penggunaannya, 57,5 persen dari mahasiswa mengaku bahwa uang saku yang diterima per bulan cukup atau selalu habis terpakai tak bersisa. Sementara itu hanya 33,5 persen lainnya yang berhasil memiliki surplus uang saku dalam sebulan.

Sebanyak 9 persen responden lain mengaku bahwa uang saku yang diterima tidak cukup, atau defisit. 

Penggunaan kelebihan uang saku. (Foto: Lifepal).

Ketika uang saku yang dimiliki berlebih setelah penggunaan dalam sebulan, 65,2 persen dari seluruh responden memilih untuk menyimpan uang tersebut di tabungan. Hanya 22,4 persen dari total responden yang akhirnya memilih untuk berinvestasi dengan membeli logam mulia, surat berharga, dan instrumen lainnya. 

Sedangkan sisanya, akan menghabiskan sisa uang saku untuk kegiatan konsumtif, 7,5 persen untuk belanja dan 5 persen lainnya untuk traveling.

Uang saku mahasiswa berkurang di masa pandemi

Jumlah uang saku per bulan sebelum dan saat pandemi. (Foto: Lifepal).

Bisa dikatakan bahwa, uang saku yang diterima mahasiswa per bulan berkurang di masa pandemi. Sebelum pandemi tiba, sebagian besar responden (59 persen) mengaku bahwa mereka menerima uang saku sebesar Rp1 hingga 3 juta per bulan. Sementara itu 29,4 persen lainnya menerima uang saku di bawah Rp1 juta per bulan.

Di masa pandemi, jumlah responden yang menerima uang saku Rp1 hingga 3 juta per bulan menurun jadi 17,6 persen, sementara itu 71 persen responden atau sebagian besarnya yang mengaku menerima uang saku di bawah Rp1 juta per bulan.

Patut diketahui pula, sebelum pandemi COVID-19 muncul masih ada responden yang mengantongi uang saku di atas Rp20 juta per bulan.  

Baca juga: 5 Hal Penting dari Sisi Finansial Jelang Sebelum Liburan Akhir Tahun 2020

Perubahan pengeluaran mahasiswa di masa pandemi

Pengeluaran terbesar sebelum dan saat pandemi. (Foto: Lifepal).

Terjadi perubahan yang cukup signifikan dari cara para pelajar mahasiswa menggunakan uang sakunya selama sebulan. Hasil survei menunjukkan bahwa, pengeluaran terbesar mahasiswa per bulan, pada masa sebelum pandemi, didominasi oleh biaya makan dan minum sehari-hari. Namun di masa pandemi, pos pengeluaran terbesar mereka adalah pulsa dan kuota internet.

Pengeluaran bulanan berupa sewa hunian (kos, apartemen, dan rumah) merupakan pengeluaran terbesar sebelum pandemi COVID-19 muncul. Namun di masa pandemi, pengeluaran makan dan minum justru menempati posisi kedua.

Hanya 2,7 persen responden saja yang berpendapat bahwa sewa hunian masih tetap menjadi pengeluaran terbesar mereka dalam sebulan. Fenomena ini mengindikasikan banyak mahasiswa yang akhirnya memilih pulang ke rumah orangtuanya saja. COVID-19 juga tentunya membuat aktivitas bersosialisasi yang kerap dilakukan mahasiswa dan rekan-rekannya di tempat-tempat umum menjadi berkurang.

Seperti itulah pola pengeluaran mahasiswa Indonesia di era Pandemi COVID-19. Bisa disimpulkan bahwa, COVID-19 ternyata juga menimbulkan dampak tersendiri bagi para pelajar berstatus mahasiswa, dari uang saku hingga pola konsumsi mereka.

Survei Gaya Hidup Mahasiswa Indonesia 2020

Survei dilakukan dengan metode random sampling terhadap 443 responden yang merupakan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia. Survei berlangsung pada 6 Oktober hingga 4 Desember 2020. 

Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, 144 responden pria dan 299 responden wanita.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta