Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kampus Berdampak, Mahasiswa dan Akademisi Bergerak Gotong Royong Bantu Korban Bencana di Sumatera

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kampus Berdampak, Mahasiswa dan Akademisi Bergerak Gotong Royong Bantu Korban Bencana di Sumatera
Foto: (Sumber : Mahasiswa mengumpulkan berbagai jenis bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Banda Aceh, Aceh, Kamis (4/12/2025). Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bersama masyarakat di Kota Banda Aceh membuka posko peduli bencana guna menggalang bantuan berupa pakaian layak pakai, sembako, dan makanan siap saji untuk didistribusikan kepada pengungsi di kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir serta longsor. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom..)

Pantau - Bencana banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatera telah memporak-porandakan infrastruktur, menghentikan aktivitas warga, dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Dalam kondisi darurat ini, kampus-kampus turut terdampak sekaligus bergerak aktif membantu masyarakat melalui gerakan gotong royong Kampus Berdampak.

Kampus dan Mahasiswa Terjun Bantu Warga, Bukan Hanya Terdampak

Hujan tanpa henti menyebabkan sungai meluap dan membawa material lumpur, batu, serta kayu dari hulu yang mengendap tebal di permukiman warga.

Jalan kabupaten terputus, jembatan terseret arus, serta listrik dan jaringan telekomunikasi padam, membuat mobilitas warga lumpuh dan distribusi bantuan terhambat.

Ribuan keluarga kehilangan rumah dan bertahan di lokasi yang sulit dijangkau kendaraan.

Tidak hanya warga, aktivitas pendidikan juga terganggu. Banyak sekolah terpaksa menghentikan pembelajaran karena ruang kelas rusak.

Perguruan tinggi di wilayah terdampak mengalami gangguan perkuliahan, praktikum tertunda, dan kalender akademik harus disesuaikan.

Di beberapa daerah, listrik dan internet belum stabil, sehingga perkuliahan daring pun tidak bisa dilakukan dengan lancar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kampus bukan entitas yang terpisah dari persoalan masyarakat, melainkan bagian dari komunitas yang sama-sama terdampak.

Posko Bantuan Dididirikan, Ilmu dan Inovasi Dikerahkan untuk Masyarakat

Sejumlah perguruan tinggi di luar daerah bencana juga melakukan penyesuaian internal, karena banyak mahasiswa asal Sumatera harus mendampingi keluarga di kampung halaman.

Sementara itu, sebagian dosen dan mahasiswa terlibat langsung di lapangan, membantu pendampingan dan pengorganisasian bantuan untuk pengungsi.

Di Kota Banda Aceh, mahasiswa dan warga mendirikan posko bantuan untuk mengumpulkan:

  • Pakaian layak pakai
  • Sembako
  • Makanan siap saji

Seluruh bantuan disalurkan ke pengungsi di berbagai kabupaten/kota terdampak.

Keterlibatan akademisi, peneliti, dan mahasiswa di tengah situasi krisis ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi harus bekerja untuk masyarakat.

Melalui semangat Kampus Berdampak, dunia pendidikan tidak hanya hadir di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Penulis :
Ahmad Yusuf