Pantau - Philadelphia memiliki salah satu ikon terpopulernya, yaitu Rocky Statue atau Patung Rocky Balboa, yang terletak di bawah tangga Museum Seni Philadelphia. Lebih dari sekadar penghormatan pada karakter fiksi, patung ini menjadi simbol ketekunan, keberanian, dan semangat underdog. Di balik monumen ini, tersimpan kisah seni, film, dan dinamika lokal yang berkembang selama beberapa dekade. Jika Anda berencana mengunjungi Philadelphia, menyambangi Patung Rocky adalah aktivitas wajib. Berikut informasi lengkap tentang landmark legendaris ini.
Kisah di Balik Pembuatan Patung Rocky
Pada tahun 1980, Sylvester Stallone, pencipta seri film Rocky, meminta pematung A. Thomas Schomberg untuk membuat patung perunggu Rocky Balboa. Patung ini awalnya digunakan sebagai properti dalam film Rocky III (1982) dan dipajang di puncak tangga Museum Seni Philadelphia, yang dikenal sebagai "Rocky Steps."
Dengan tinggi 2,6 meter dan berat 900 kg, patung perunggu ini menggambarkan momen kemenangan Rocky, dengan tangan terangkat ke udara. Schomberg menggunakan life mask Stallone untuk menghasilkan detail wajah yang akurat. Setelah syuting selesai, Stallone mendonasikan patung tersebut kepada kota Philadelphia.
Baca juga: Conservatory of Flowers, Keajaiban Sejarah dan Botani di San Francisco
Namun, pemasangannya di tangga museum memicu perdebatan sengit. Sebagian pihak memandangnya sebagai simbol harapan dan akar kelas pekerja kota, sementara komunitas seni menganggapnya sebagai properti film yang tidak pantas berada di lokasi bergengsi tersebut.
Kontroversi Seputar Lokasi Patung
Ketika Stallone menawarkan patung ini, kontroversi muncul terkait lokasi pemasangan permanennya. Museum Seni Philadelphia enggan menerima patung tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan standar seni murni. Kritikus seni bahkan menyebutnya sebagai “kitsch budaya pop.”
Namun, banyak warga kelas pekerja Philadelphia merangkul patung itu sebagai lambang perjuangan mereka. Bagi mereka, Rocky adalah cerminan semangat kota: tangguh, pekerja keras, dan pantang menyerah.
Perjalanan Lokasi Patung Rocky
Patung ini telah dipindahkan beberapa kali. Setelah awalnya ditempatkan di museum, patung tersebut dipindahkan ke Spectrum, arena olahraga terkenal di Philadelphia. Untuk syuting Rocky V dan perayaan ulang tahun ke-30 film Rocky, patung ini kembali ke museum sebelum akhirnya dipasang di dasar Rocky Steps pada 2006.
Baca juga: Chinatown San Francisco, Sejarah dan Keindahan Dragon Gate
Pengembalian patung ini disambut meriah dengan acara pembukaan yang dihadiri Stallone. Ia menyampaikan bahwa patung tersebut bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga mewakili siapa saja yang berjuang melawan rintangan hidup.
Patung Rocky di Seluruh Dunia
Selain di Philadelphia, Schomberg membuat dua patung identik lainnya. Salah satunya pernah dipamerkan di Museum Olahraga San Diego. Sementara itu, edisi ketiga patung ini masih tersedia untuk pembelian.
Ada pula edisi terbatas berupa patung dada Rocky setinggi 66 cm yang dibuat dari cetakan yang sama dengan patung aslinya. Koleksi ini menjadi barang langka yang banyak dicari penggemar.
Dampak Budaya Patung Rocky
Sejak pembuatannya, Patung Rocky telah menginspirasi jutaan orang dari berbagai latar belakang. Turis berdatangan untuk berfoto bersama patung ini, menjadikannya salah satu atraksi paling populer di Philadelphia.
Baca juga: Pesona Queen Wilhelmina Garden, Surga Tulip di San Francisco
Selain patung, tangga Rocky Steps juga dikenal karena adegan ikonik saat Rocky berlari ke puncaknya sebagai bagian dari latihan. Hingga kini, banyak pengunjung meniru adegan tersebut, sering kali mengakhirinya dengan “tarian kemenangan” di puncak tangga.
Mengunjungi Patung Rocky
Patung Rocky terletak di dasar Rocky Steps, dekat Museum Seni Philadelphia. Tempat ini menjadi destinasi wajib bagi pecinta film dan mereka yang ingin merasakan pengalaman simbolis berlari menaiki tangga yang legendaris.
Sebagai ikon budaya dan simbol semangat tak kenal menyerah, Patung Rocky terus menjadi inspirasi bagi siapa saja yang percaya bahwa perjuangan adalah jalan menuju kemenangan.
- Penulis :
- Latisha Asharani
