Pantau.com - Tim penyelamat menyisir puing-puing reruntuhan yang hancur untuk mencari korban tewas jembatan runtuh di Genoa akibat ujan deras. Pemerintah Italia menyalahkan perusahaan yang bertanggung jawab atas insiden itu.
Rentang besar jembatan Morandi runtuh saat hujan badai besar di kota pelabuhan utara pada hari Selasa (14 Agustus 2018). 35 mobil dan beberapa truk terjun dari ketinggian 45 meter (150 kaki).
Melansir AFP, Rabu (15/8/2018), layanan Perlindungan Sipil Italia mengatakan, setidaknya 39 orang diketahui tewas dan 15 terluka. Anak-anak berusia delapan, 12 dan 13 termasuk di antara yang tewas.
Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini menambahkan, masih banyak yang lebih banyak orang masih hilang.
Baca juga: Jembatan Setinggi 50 Meter di Genoa Ambruk, Puluhan Orang Tewas
Tak ayal, peristiwa tersebut membuat pemerintah mempermasalahkan sektor struktural khususnya perusahaan swasta Autostrade per l'Italia, yang saat ini bertugas mengoperasikan dan memelihara jalan raya negara itu.
Pemerintah Italia mengatakan, bahwa pihaknya bermaksud untuk mencabut kontrak perusahaan tersebut dan akan memberikan denda sebesar 150 juta euro atau setara dengan USD170 juta.
Wakil perdana menteri Luigi Di Maio, yang tiba di Genoa mengatakan, tragedi itu bisa dihindari. "Autostrade seharusnya melakukan perawatan dan tidak melakukannya," katanya.
Presiden Italia Sergio Mattarella mengatakan "malapetaka" telah menyerang Genoa dan seluruh Italia. "Orang Italia memiliki hak atas infrastruktur modern dan efisien yang menyertai mereka dengan aman melalui kehidupan sehari-hari mereka," kata Mattarella.
- Penulis :
- Widji Ananta
