
Pantau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif impor sebesar 100 persen terhadap cip komputer dan semikonduktor yang diproduksi di luar negeri, kecuali jika perusahaan membangun fasilitas produksinya di dalam negeri.
Ancaman tersebut disampaikan Trump saat menjamu CEO Apple, Tim Cook, di Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu.
"Kami akan mengenakan tarif sekitar 100 persen untuk cip dan semikonduktor. Namun, jika Anda membangun di Amerika Serikat, tidak akan dikenakan biaya, meskipun Anda baru membangun dan belum mulai memproduksi, belum menciptakan banyak lapangan kerja. Jika Anda membangun, tidak akan ada biaya," ungkap Trump.
Pernyataan tersebut tidak disertai penjelasan rinci mengenai batasan spesifik seberapa besar bagian produk yang harus diproduksi di AS, atau sejauh mana tahap pembangunan fasilitas harus berlangsung untuk terbebas dari tarif.
Tekanan Trump untuk Relokasi Industri dan Implikasi Harga Elektronik
Trump bersikeras bahwa kebijakan tarif tinggi ini akan mendorong relokasi produksi cip dan semikonduktor ke Amerika Serikat.
"Saya rasa semua perusahaan cip akan kembali pulang. Mereka semua akan kembali," katanya.
Cip dan semikonduktor merupakan komponen vital dalam hampir seluruh perangkat elektronik, termasuk mobil, ponsel, dan komputer.
Pengenaan tarif 100 persen ini berpotensi menyebabkan lonjakan harga barang elektronik dan kebutuhan teknologi di pasar domestik Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, Apple mengumumkan investasi tambahan senilai 100 miliar dolar AS di Amerika Serikat.
Dengan tambahan tersebut, total investasi Apple akan mencapai 600 miliar dolar AS (sekitar Rp1.629 triliun) dalam empat tahun ke depan.
Trump menyatakan bahwa perusahaan seperti Apple tidak akan dikenakan tarif, karena telah atau sedang membangun fasilitas di dalam negeri.
"Kami akan mengenakan tarif yang sangat besar terhadap cip dan semikonduktor. Tapi kabar baiknya bagi perusahaan seperti Apple adalah, jika Anda membangun di Amerika Serikat, atau telah berkomitmen untuk membangun di Amerika Serikat, maka tidak akan dikenakan biaya apa pun," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan