Pantau - Polresta Sorong kembali berhasil meringkus dua pembakar wanita nyaris bugil di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Dua pelaku berinisial AT dan FT, sementara korban tewas bernama WG.
"Dua tersangka yang terlibat kasus pembakaran korban WG sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi di Manokwari, seperti dilansir Antara, Kamis (26/1/2023).
Adam membeberkan, pihaknya lebih dulu meringkus FT di kediamannya, Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 18.40 WIT. Tersangka FT mengakui aksi nekatnya hingga korban tewas lantaran dibakar.
Lalu pada Rabu (25/1/2023), Polresta Sorong kembali meringkus tersangka AT sekitar pukul 18.00 WIT. "Tersangka AT berperan membeli satu botol bensin dan menyerahkan ke tersangka FT," jelas Adam Erwindi.
Adam menyebut, polisi lalu mengembangkan kasus pembakaran korban WG. Menurutnya, ada kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.
Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 187 ayat (3) dan/atau Pasal 338 dan/atau Pasal 170 ayat (3) dan/atau Pasal 160 KUHPidana juncto Pasal 55 KUHPidana juncto Pasal 56 KUHPidana.
"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pengembangan yang dilakukan," terang Kabid Humas.
Adam mengatakan, pembakaran korban WG yang terjadi pada Selasa (24/1/2023) pagi di Kompleks Kokoda Kilometer 8 Kelurahan Klasabi Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, dipicu adanya informasi hoaks penculikan anak.
Massa yang menduga WG adalah bagian dari pelaku penculikan anak langsung bertindak main hakim sendiri dan membakar korban.
"Salah seorang massa menyiramkan bensin dan membakar korban" ucap Adam.
"Dua tersangka yang terlibat kasus pembakaran korban WG sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Adam Erwindi di Manokwari, seperti dilansir Antara, Kamis (26/1/2023).
Adam membeberkan, pihaknya lebih dulu meringkus FT di kediamannya, Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 18.40 WIT. Tersangka FT mengakui aksi nekatnya hingga korban tewas lantaran dibakar.
Lalu pada Rabu (25/1/2023), Polresta Sorong kembali meringkus tersangka AT sekitar pukul 18.00 WIT. "Tersangka AT berperan membeli satu botol bensin dan menyerahkan ke tersangka FT," jelas Adam Erwindi.
Adam menyebut, polisi lalu mengembangkan kasus pembakaran korban WG. Menurutnya, ada kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.
Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 187 ayat (3) dan/atau Pasal 338 dan/atau Pasal 170 ayat (3) dan/atau Pasal 160 KUHPidana juncto Pasal 55 KUHPidana juncto Pasal 56 KUHPidana.
"Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pengembangan yang dilakukan," terang Kabid Humas.
Adam mengatakan, pembakaran korban WG yang terjadi pada Selasa (24/1/2023) pagi di Kompleks Kokoda Kilometer 8 Kelurahan Klasabi Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, dipicu adanya informasi hoaks penculikan anak.
Massa yang menduga WG adalah bagian dari pelaku penculikan anak langsung bertindak main hakim sendiri dan membakar korban.
"Salah seorang massa menyiramkan bensin dan membakar korban" ucap Adam.
- Penulis :
- khaliedmalvino
