Pantau - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin sudah tiba di Jakarta dengan tangan diikat tali ties putih. Dia digelandang pihak kepolisian, Minggu (30/4/2023) malam.
Diketahui, Andi Pangerang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri lantaran komentar 'halalkan darah Muhammadiyah' di Jombang, Jawa Timur.
Dari informasi yang dihimpun, Andi Pangerang tiba di Jakarta sekitar pukul 20.30 via Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Andi Pangerang sebelumnya diterbangkan dari Surabaya via Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur.
Andi Pangerang terlihat digiring petugas polisi dan pengamanan bandara berjalan menuju pintu kedatangan. Andi Pangerang juga tampak menggunakan batik hitam, masker putih dengan tangan diikat tali ties putih.
Hobi Bikin Onar, PKS Desak BRIN Bubar
Buntut kasus ancaman dari Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah menimbulkan adanya desakan pembubaran terhadap lembaga tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto meminta agar BRIN dibubarkan karena kerap membuat kegaduhan dan tidak produktif.
“BRIN terus membuat gaduh dan kontroversi. Sebaiknya Pak Jokowi membubarkan BRIN dan mengembalikan BATAN, LAPAN, BPPT, dan LIPI,” ujar Mulyanto, Kamis (27/4/2023).
Dia meminta Presiden Jokowi harus melihat secara objektif terkait efektivitas kinerja kelembagaan BRIN pasca peleburan seluruh lembaga riset dalam satu wadah.
“Banyaknya kontroversi yang melibatkan pimpinan atau pegawai BRIN, bukan kali ini saja peneliti BRIN memunculkan kasus kontroversial yang menimbulkan geger di masyarakat,” lanjutnya.
Sebelumnya, Andi Pangerang Hasanuddin dan eks Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin telah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Hal ini terkait kasus dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan di media sosial terhadap warga Muhammadiyah.
“Telah kita terima laporan seorang pelapor atas nama Nasrullah selaku ketua bidang hukum dan advokasi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).
Diketahui, Andi Pangerang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri lantaran komentar 'halalkan darah Muhammadiyah' di Jombang, Jawa Timur.
Dari informasi yang dihimpun, Andi Pangerang tiba di Jakarta sekitar pukul 20.30 via Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Andi Pangerang sebelumnya diterbangkan dari Surabaya via Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur.
Andi Pangerang terlihat digiring petugas polisi dan pengamanan bandara berjalan menuju pintu kedatangan. Andi Pangerang juga tampak menggunakan batik hitam, masker putih dengan tangan diikat tali ties putih.
Hobi Bikin Onar, PKS Desak BRIN Bubar
Buntut kasus ancaman dari Peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah menimbulkan adanya desakan pembubaran terhadap lembaga tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto meminta agar BRIN dibubarkan karena kerap membuat kegaduhan dan tidak produktif.
“BRIN terus membuat gaduh dan kontroversi. Sebaiknya Pak Jokowi membubarkan BRIN dan mengembalikan BATAN, LAPAN, BPPT, dan LIPI,” ujar Mulyanto, Kamis (27/4/2023).
Dia meminta Presiden Jokowi harus melihat secara objektif terkait efektivitas kinerja kelembagaan BRIN pasca peleburan seluruh lembaga riset dalam satu wadah.
“Banyaknya kontroversi yang melibatkan pimpinan atau pegawai BRIN, bukan kali ini saja peneliti BRIN memunculkan kasus kontroversial yang menimbulkan geger di masyarakat,” lanjutnya.
Sebelumnya, Andi Pangerang Hasanuddin dan eks Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin telah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Hal ini terkait kasus dugaan ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan di media sosial terhadap warga Muhammadiyah.
“Telah kita terima laporan seorang pelapor atas nama Nasrullah selaku ketua bidang hukum dan advokasi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).
#Muhammadiyah#Bareskrim Polri#Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)#Peneliti BRIN#Andi Pangerang Hasanuddin
- Penulis :
- khaliedmalvino
