
Pantau - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali, Arya Wedakarna sedang menjadi sorotan akibat videonya yang memantik kontroversi.
Faktanya, bukan baru kali ini saja ia menimbulkan kontroversi. Arya berkali-kali terlibat dalam masalah hingga kerap dilaporkan ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPD ataupun kepolisian.
Berikut beberapa kasus yang menyeret eks cover boy majalah anak muda tersebut:
Penolakan kedatangan Ustaz Abdul Somad
Ketua DPP PKB Muhammad Lukman Edy pada 12 Desember 2017 melaporkan Arya ke BK DPD dan kepolisian lantaran diduga melakukan provokasi terkait ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS).
Arya diduga memprovokasi anggota sebuah ormas di Bali untuk menolak kedatangan UAS hingga berusaha memasuki hotel. Namun, ia membantah ikut terlibat dalam intimidasi penolakan kedatangan UAS.
Pelecehan terhadap pendeta Hindu
Alinasi Masyarakat Peduli Bali juga pernah melaporkan Arya ke Polda Bali pada 21 Januari 2020. Hal itu lantaran Arya dianggap melakukan dugaan pelecehan terhadap sulinggih (pendeta Hindu) dan memalsukan identitas karena mengaku sebagai Raja Majapahit.
I Gusti Agung Ngurah Nyoman Juniartha dan Ida Bagus Susena mempertanyakan keturunan Raja Majapahit dan doa buruk yang diucapkan Arya, hingga harus dilaporkan ke kepolisian.
"AWK dalam videonya yang beredar luas mendoakan agar para sulinggih yang tak benar supaya cepat mati," kata Ngurah Arta di Mapolda Bali kala itu.
Dugaan penodaan agama Hindu
Pada 30 Oktober 2020, Arya kembali dilaporkan ke Polda Bali oleh tetua (pinisepuh) Perguruan Sandhi Murti, yaitu I Gusti Ngurah Harta atas dugaan penodaan agama Hindu.
"Beberapa pekan lalu, yang bersangkutan (Arya Wedakarna) telah mengeluarkan pernyataan yang diduga melecehkan simbol-simbol yang dipuja masyarakat Bali, yang intinya diduga merendahkan Ida Bhatara Dalem Ped Nusa Penida," kata Harta.
Kontroversi Bakso A Fung
Pada 30 Juli 2023, Arya mendapat sorotan saat ikut menanggapi langkah pengelola Baso A Fung di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang merusak mangkuk dan piring.
Hal ini sebagai imbas selebgram Jovi Adhiguna yang mengaku makan menggunakan kerupuk babi kala memesan makanan di kedai Baso A Fung.
Langkah pengelola kedai yang takut mangkuk dan piring terkontaminasi zat haram membuat marah Arya. Ia pun bersurat kepada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran, baik kepada pengelola Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai.
Diskriminasi pegawai berhijab
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @aryawedakarna yang kini sudah dihapus setelah viral tersebut, Arya secara terang-terangan menolak pegawai Bea Cukai di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang memakai hijab atau jilbab.
Ucapan Arya yang ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.
"Saya gak mau yang front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup gak jelas, this is not Middle East," ucap Arya dalam video itu, Senin (1/1/2024).
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Muhammad Rodhi