Pantau - PBB mengungkapkan bahwa militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi yang mencakup hampir 86 persen dari Jalur Gaza.
“Rekan-rekan kami dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Hal ini dikarenakan orang-orang terus dipaksa meninggalkan rumah mereka, tidak ada cukup ruang, dan ada masalah dengan infrastruktur dan layanan,” ujar Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers, melansir Anadolu, Selasa (20/8/2024).
Dujarric menuturkan, perintah evakuasi terbaru dari Israel ini berdampak terhadap sekitar 13.500 warga Palestina yang mengungsi di 18 lokasi. Perintah evakuasi itu mencakup kamp pengungsi Al-Maghazi dan beberapa lingkungan di wilayah Deir al-Balah, Gaza.
“Wilayah yang baru saja ditempatkan di bawah perintah evakuasi termasuk lima gedung sekolah, 14 fasilitas sanitasi air dan kesehatan, dan 10 lokasi kesehatan,” ujarnya.
Baca juga: Israel Terbitkan Perintah Evakuasi Terbaru di Gaza Tengah dan Selatan
Sejak Oktober 2023, 86 persen wilayah Jalur Gaza telah berada di bawah perintah evakuasi. Sehingga, masyarakat terkonsentrasi di zona selatan Al-Mawasi, di mana kepadatan penduduknya melonjak.
Dujarric juga menyampaikan pesan untuk Hari Kemanusiaan Sedunia dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres. Dujarric mengungkapkan, para pekerja kemanusiaan berusaha membantu orang-orang yang menderita.
Disebutkannya, tahun 2023 merupakan tahun paling mematikan yang pernah tercatat bagi para petugas kemanusiaan.
“Kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi dan menjaga kemanusiaan kita bersama," ungkap Guterres yang disampaikan Dujarric.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino
