
Pantau - Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders berencana mengajukan Undang-Undang (UU) untuk memblokir penjualan senjata serbu kepada Israel pada pekan depan.
"Memberikan lebih banyak senjata serang untuk melanjutkan perang yang menghancurkan itu akan melanggar hukum AS dan hukum internasional," ujar Sanders di hadapan Senat AS, dikutip Kamis (19/9/2024).
UU tersebut, Joint Resolutions of Disapproval (JRD), merupakan satu-satunya mekanisme yang tersedia bagi Kongres untuk mencegah penjualan senjata agar tidak terus berlanjut, ujarnya.
Sanders menyatakan bahwa penjualan senjata ini "akan memberikan penghargaan" kepada "pemerintahan ekstremis" Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, meski terus menimbulkan kehancuran besar di Gaza, merusak prospek kesepakatan gencatan senjata yang akan menjamin pembebasan para sandera, serta memajukan upaya ilegalnya untuk mencaplok Tepi Barat.
BACA JUGA: Bernie Sanders Dukung Perintah ICC Tangkap Netanyahu Cs
Mendesak Kongres untuk menyelamatkan nyawa, menegakkan hukum AS dan internasional, serta membela kepentingan AS, Sanders mengatakan: “Kita harus mengakhiri keterlibatan kita dalam kampanye militer Israel yang ilegal dan tanpa pandang bulu, yang telah menyebabkan kematian dan penderitaan massal di kalangan warga sipil.”
Sanders juga mencatat pemerintahan Biden menyetujui serangkaian penjualan senjata kepada Israel pada Agustus 2024, dengan total lebih dari 20 miliar dolar AS (sekitar Rp30,6 triliun), yang mencakup beberapa sistem yang secara langsung terkait dengan puluhan ribu kematian warga sipil di Gaza.
Sanders menambahkan, ekspor senjata AS ini akan melanggar kriteria yang ditetapkan dalam Foreign Assistance Act tahun 1961 dan Arms Export Control Act (AECA).
"Tragisnya, dan secara ilegal, banyak dari kehancuran di Gaza dilakukan dengan peralatan militer yang disediakan oleh AS," tegasnya.
BACA JUGA: Mundur dari Bursa Capres AS, Sanders: Saya Dukung Biden Gulingkan Trump!
Israel terus melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Hampir 41.300 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas dan lebih dari 95.500 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.
Serangan Israel mengakibatkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang memicu krisis pangan, air bersih, hingga obat-obatan.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino