Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China Dorong Penyelesaian Politik usai Korut Tutup Rel ke Korsel

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

China Dorong Penyelesaian Politik usai Korut Tutup Rel ke Korsel
Foto: Juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Mao Ning. (Getty Images)

Pantau - Pemerintah China berharap Korea Selatan dan Korea Utara bisa membangun komunikasi dan menyelesaikan masalah melalui jalur politik, menyusul pernyataan Korut yang akan memutus semua jalur transportasi yang terhubung ke Korsel mulai Rabu (9/10/2024).

“China mengikuti perkembangan situasi di Semenanjung Korea dan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (10/10/2024).

Mao menegaskan, solusi politik untuk masalah di Semenanjung Korea dapat memenuhi kepentingan semua pihak dan merupakan harapan masyarakat internasional.

Sebelumnya, kantor berita Korut melaporkan pernyataan dari staf umum Tentara Rakyat Korea Utara bahwa mereka akan meluncurkan proyek yang sepenuhnya memutus jalur transportasi dan kereta api yang terhubung ke Korea Selatan.

Tentara Korut menyebutkan bahwa penutupan dan pemblokiran perbatasan selatan secara permanen dengan Korsel, yang dianggap sebagai musuh utama, merupakan langkah defensif untuk mencegah perang dan melindungi keamanan negara mereka.

BACA JUGA: Militer Korsel: Korut Tembakkan Dua Rudal Balistik

Korut juga menyatakan bahwa tindakan yang lebih tegas akan diambil sebagai respons terhadap situasi militer yang mendesak di Semenanjung Korea, merujuk pada latihan militer Korsel di dekat perbatasan serta kehadiran aset nuklir strategis Amerika Serikat di wilayah tersebut.

“China percaya bahwa untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, semua pihak perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan itu,” tambah Mao.

Di tengah ketegangan ini, militer Korea Utara menginformasikan bahwa mereka telah menghubungi militer Amerika Serikat di Korea Selatan pada pukul 9:45 pagi (7:45 WIB) untuk mencegah kesalahpahaman dan konflik yang tidak diinginkan terkait proyek penguatan mereka.

Pengumuman penutupan jalur transportasi dan kereta api tersebut muncul di tengah ketegangan yang meningkat, dengan Korea Utara mengirim balon pembawa sampah ke arah Korsel dan secara terbuka mengungkapkan fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya.

Amerika Serikat mengerahkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan untuk mencegah agresi dari Korea Utara, sebuah warisan dari Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (ANTARA)

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler