
Pantau - Duta Besar (Dubes) Australia untuk Amerika Serikat (AS), Kevin Rudd, mengaku telah menghapus sejumlah unggahan di media sosialnya terkait sederet kritikan terhadap Presiden Terpilih Donald Trump.
Rudd, yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Australia, menyatakan langkah itu diambil "sebagai bentuk penghormatan terhadap jabatan Presiden AS."
"Setelah terpilihnya Presiden Trump, Duta Besar Rudd telah menghapus komentar-komentar dari situs web pribadi dan saluran media sosialnya," ujarnya, dilansir dari Bloomberg, Kamis (7/11/2024).
Dia menambahkan, langkah ini diambil untuk "menghindari adanya salah paham" yang bisa menafsirkan pandangannya sebagai posisi resmi dalam perannya sebagai duta besar.
Baca juga: Trump Siapkan Calon Pejabat untuk Pemerintahan Kedua, Siapa Saja?
Sebelumnya, Rudd dikenal sebagai kritikus urusan global, dengan fokus pada persaingan strategis antara AS dan China. Pada masa pemerintahan Trump, Rudd kerap mengkritik tajam kepemimpinan Trump.
Bahkan, Rudd menyebut Trump sebagai "presiden paling merusak dalam sejarah" dan "pengkhianat bagi Barat." Namun, Rudd kini menghapus semua kritikan tajamnya dari akun media sosialnya.
Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi bahwa Rudd mungkin akan digantikan jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Kendati demikian, PM Anthony Albanese, yang sebelumnya mengonfirmasi pemilihan Rudd sebagai Dubes Australia untuk AS, menegaskan Rudd akan tetap menjalankan tugasnya di Washington. (Bloomberg)
- Penulis :
- Khalied Malvino