Pantau - Ketua DPR Lebanon, Nabih Berri, mengumumkan tanggal 9 Januari 2025 sebagai waktu untuk menggelar sesi parlemen guna memilih presiden baru.
Posisi presiden di Lebanon telah kosong lebih dari 2 tahun akibat kebuntuan politik dan serangan militer Israel yang berlangsung selama setahun.
Menurut laporan kantor berita negara NNA, melansir Anadolu, Jumat (29/11/2024), Berri menyampaikan pengumuman tersebut dalam sesi parlemen pada Kamis, seraya mengatakan bahwa ia akan memberi "waktu satu bulan untuk mencapai kesepakatan di antara kami."
Berri juga menambahkan, pihaknya akan mengundang para duta besar (Dubes) asing untuk hadir dalam sesi Pilpres tersebut.
Baca juga:
- Israel Tembak Kendaraan di Lebanon, Padahal Baru Gencatan Senjata
- Gencatan Senjata Israel-Hizbullah, Harapan Perdamaian Dimulai
Sejak Presiden Michel Aoun mengakhiri masa jabatannya pada 31 Oktober 2022, para anggota DPR Lebanon telah mengadakan setidaknya 12 sesi, namun belum berhasil memilih presiden pengganti.
Untuk lolos ke tahap pertama, seorang calon membutuhkan dua pertiga suara, atau 86 anggota DPR Lebanon. Mayoritas mutlak diperlukan pada putaran berikutnya.
Pengumuman Berri ini disampaikan sehari setelah kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024), mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara tentara Israel dan kelompok Hezbollah.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.800 korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon, dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi sejak Oktober tahun lalu.
- Penulis :
- Khalied Malvino
