Pantau - Rekaman kotak hitam alias black box recorder pesawat Jeju Air yang nahas dan menewaskan 179 orang, ternyata berhenti merekam sekitar 2 km sebelum pesawat tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan.
Baca juga: Tim Khusus Dibentuk Bantu Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Hal ini diketahui dari laporan awal yang dirilis oleh Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, Senin (27/1/2025).
Menurut laporan tersebut, bulu dan noda darah bebek baikals (sejenis bebek) ditemukan di kedua mesin pesawat. Diduga, pesawat ini mengalami tabrakan dengan sekawanan bebek.
Meski waktu pasti tabrakan burung belum dapat dipastikan, pilot telah mengeluarkan panggilan darurat (mayday) pada pukul 08:58:56 pagi.
Pilot juga memberitahu bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat (perut pesawat) karena tabrakan burung.
Baca juga: Menteri Korsel Berencana Mundur usai Kecelakaan Jeju Air, Ada Apa?
Namun yang mengejutkan, cockpit voice recorder dan flight data recorder ternyata berhenti merekam 6 detik sebelum panggilan darurat pilot.
Lalu 7 detik kemudian, pesawat jet tersebut menabrak gundukan beton di ujung landasan pacu dan hancur.
Laporan ini merupakan laporan resmi pertama dari badan investigasi, yang dirilis setelah informasi tersebut diberikan kepada keluarga korban pada Sabtu (25/1/2025).
Sumber: KBS WORLD
- Penulis :
- Khalied Malvino
