Pantau - Hamas menyatakan kesiapannya untuk menjalin komunikasi dan menggelar pembicaraan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Baca juga: Trump: AS akan Kuasai Gaza dan Ubah Jadi 'Riviera Timur Tengah'
Pernyataan ini disampaikan oleh anggota senior Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzouk, dalam wawancara dengan kantor berita Rusia, RIA Novosti.
"Kami siap untuk berkomunikasi dan berdialog dengan pemerintahan Trump," ujar Marzouk seperti dikutip RIA Novosti.
Ia menegaskan Hamas tak pernah menolak kontak dengan pemerintahan AS sebelumnya, termasuk di era Presiden Joe Biden dan periode pertama Trump.
“Kami terbuka untuk berbicara dengan semua pihak internasional,” tutur Marzouk.
Baca juga: Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Jelang Pertemuan dengan Netanyahu
RIA Novosti tidak memerinci kapan wawancara dengan Marzouk dilakukan, tetapi ia diketahui mengunjungi Moskow pada Senin (3/2/2025), untuk bertemu dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia.
Pernyataan ini muncul sehari setelah Trump pada Selasa (4/2/2025) menegaskan AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang hancur akibat perang dan mengembangkan wilayah tersebut setelah warga Palestina direlokasi ke tempat lain.
Rencana ini bertentangan dengan kebijakan AS selama beberapa dekade terkait konflik Israel-Palestina. Marzouk mengungkapkan, dialog dengan AS kini menjadi kebutuhan bagi Hamas, mengingat Washington adalah aktor utama dalam politik Timur Tengah.
“Karena itulah kami menyambut baik pembicaraan dengan AS dan tidak keberatan dengan hal ini,” tambahnya.
Sumber: REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino
