Pantau - Negosiasi damai untuk mengakhiri konflik Ukraina-Rusia tidak bisa dilakukan tanpa kehadiran Ukraina, tegas Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Yevhenia Shynkarenko, dalam sebuah acara di Kedutaan Besar Polandia, Jakarta, Kamis (20/2).
"Nasib Ukraina tidak bisa diputuskan secara tertutup. Suara kami harus didengar dan hak-hak kami harus dihormati," ujar Yevhenia.
Ia menekankan bahwa Ukraina lebih dari negara mana pun ingin mengakhiri perang dengan Rusia. Namun, menurutnya, perdamaian yang tercapai harus nyata, adil, dan berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan serta integritas teritorial Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional.
Baca Juga:
Kepala Intelijen Ukraina Pede Perang Rusia Berakhir Tahun Ini
Yevhenia juga menegaskan bahwa Ukraina bukan satu-satunya korban agresi Rusia. Negara lain seperti Polandia, Finlandia, negara-negara Baltik, Georgia, dan Moldova juga pernah mengalami dampak imperialisme Rusia dalam satu abad terakhir.
"Perjuangan Ukraina bukan hanya tentang Ukraina, tetapi juga mempertahankan tatanan dunia yang adil dan stabil demi keamanan global," jelasnya.
Pernyataan ini muncul setelah pemimpin Rusia dan Amerika Serikat menggelar pembicaraan mengenai konflik Rusia-Ukraina di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/2), tanpa melibatkan Ukraina.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
