Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PBB: Situasi di Gaza Setara dengan Pembersihan Etnis, Anak-anak Tewas dan Terbakar Hidup-hidup

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

PBB: Situasi di Gaza Setara dengan Pembersihan Etnis, Anak-anak Tewas dan Terbakar Hidup-hidup
Foto: Israel tembak warga di pusat bantuan Rafah, 47 warga Palestina terluka(Sumber: ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Sedikitnya 47 warga Palestina dilaporkan terluka akibat tembakan tentara Israel saat antre bantuan di pusat distribusi Kota Rafah, Gaza selatan, Rabu (28/5/2025).

Insiden Rafah dan Krisis Kemanusiaan yang Meningkat

Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Ajith Sunghay, menyatakan bahwa "kebanyakan dari korban luka disebabkan oleh tembakan", yang berasal dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Insiden bermula ketika ribuan warga Gaza yang mengalami kelaparan menyerbu pusat distribusi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Amerika Serikat.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, rencana distribusi bantuan oleh Israel di zona penyangga dinilai gagal total dan menyebabkan kericuhan saat warga memadati lokasi.

Tentara Israel disebut melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang memadati lokasi, menyebabkan puluhan korban luka.

Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pekerja Amerika dari GHF telah dievakuasi pasca-insiden.

Ajith Sunghay menggambarkan situasi di Gaza sebagai sangat buruk dan terus memburuk secara signifikan.

Dalam sepekan terakhir, Israel dilaporkan menggunakan senjata peledak besar terhadap rumah dan lokasi pengungsian, menewaskan dan melukai ratusan warga sipil serta memaksa ribuan lainnya mengungsi.

Serangan-serangan tersebut dinilai melanggar hukum humaniter internasional, terutama prinsip pembedaan dan proporsionalitas.

Sunghay mengungkap kisah tragis seperti anak-anak yang terbakar hidup-hidup, tewas bersama keluarga mereka di dalam tenda, hingga sembilan saudara kandung yang meninggal dalam satu serangan.

Kondisi pangan juga sangat memprihatinkan, dengan anak-anak yang mengalami kelaparan ekstrem dan orang tua yang tidak sanggup memberi makan.

Sunghay mengutip pernyataan Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk yang menyebut kondisi di Gaza saat ini “setara dengan pembersihan etnis”.

Ia menyerukan penghentian kekerasan dan penghancuran tanpa pandang bulu, serta pembebasan semua sandera.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup akses bantuan makanan, medis, dan kemanusiaan ke Gaza.

Sejak Oktober 2023, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran ke Gaza dan menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata.

Lebih dari 54.000 warga Palestina telah dilaporkan tewas dalam serangan ini, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti

Terpopuler