
Pantau - Ratusan orang terdampak gempa bumi dahsyat di Afghanistan timur dipindahkan ke desa-desa tenda di provinsi Kunar, setelah ribuan rumah hancur dan gempa susulan membuat wilayah terdampak tidak lagi layak huni.
Ratusan Warga Mengungsi ke Desa Tenda
Najeebullah Hanif, pejabat lokal pemerintahan sementara Afghanistan, mengatakan pihaknya telah mengevakuasi ratusan orang ke desa tenda yang lebih aman.
"Mazar Darah adalah daerah yang paling parah terdampak, kehidupan di sana menjadi mustahil karena gempa susulan yang terus terjadi dan menyulitkan tim kami," ujarnya pada Sabtu (6/9).
Ia menambahkan tim penyelamat tidak dapat menjangkau kawasan tersebut untuk menyalurkan bantuan.
"Jadi kami telah memindahkan semua orang yang terdampak ke desa-desa tenda," tambahnya.
Menurut Hanif, bantuan kemanusiaan dari beberapa negara telah tiba di Kunar, namun ia menegaskan dukungan tambahan sangat diperlukan.
"Masyarakat membutuhkan tempat tinggal untuk melindungi mereka dari dingin karena musim dingin hanya tinggal beberapa minggu lagi," ungkapnya.
Bantuan Mendesak dan Risiko Musim Dingin
Hanif menyebut lebih dari 8.000 rumah hancur akibat gempa, sementara mayoritas korban selamat merupakan warga miskin yang tidak mampu membangun rumah tanpa dukungan luar.
Pemerintah sementara bersama badan PBB menyediakan tenda, makanan, air minum, layanan kesehatan darurat, serta menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan pokok melalui udara ke daerah terpencil yang terblokir.
Abdul Wahid, seorang warga lokal di Kunar, mengatakan pada Jumat (5/9) bahwa kebutuhan paling mendesak adalah pemanas gas dan peralatan dapur.
"Korban sangat membutuhkan pemanas gas dan peralatan dapur karena musim dingin mendekat dan mereka masih tinggal di tenda," ujarnya.
UNHCR menyebut gempa menghancurkan total komunitas, membuat penyintas terpaksa tidur di ruang terbuka dan terpapar cuaca ekstrem.
UNHCR memperingatkan tanpa dukungan segera, nyawa para penyintas akan berada dalam risiko serius.
"Bantu kami menyediakan bantuan darurat dan tempat tinggal sekarang juga," kata UNHCR pada Jumat.
Gempa bumi yang terjadi Minggu lalu menewaskan lebih dari 2.200 orang, melukai sekitar 4.000, serta menyebabkan kerusakan besar di provinsi Kunar, Afghanistan timur.
- Penulis :
- Leon Weldrick