
Pantau - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela semakin memanas setelah dua jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Venezuela terbang di atas kapal perang AS USS Jason Dunham pada Kamis (4/9) di perairan lepas pantai Venezuela.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyebut manuver tersebut sebagai langkah yang sangat provokatif dan bertujuan untuk mengganggu operasi militer AS yang tengah berlangsung di kawasan tersebut.
"Langkah yang sangat provokatif ini dirancang untuk mengganggu operasi antinarkoba-teror kami," tegas pernyataan resmi Pentagon.
Pentagon juga memperingatkan bahwa kartel yang mereka tuduh mengendalikan Venezuela disarankan untuk tidak menghalangi atau mencegah misi militer AS di wilayah itu.
"Kartel yang mengendalikan Venezuela sangat disarankan untuk tidak melakukan upaya lebih lanjut yang menghalangi, mencegah, atau mengganggu operasi antinarkoba dan antiteror yang dilakukan oleh militer AS," lanjut pernyataan tersebut.
AS Tuduh Maduro Lindungi Kartel Narkoba, Kirim Armada Militer ke Karibia
Kapal perusak USS Jason Dunham dikerahkan sebagai bagian dari perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump, yang menyerukan peningkatan penggunaan kekuatan militer terhadap kartel narkoba di Amerika Latin.
Washington menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro memimpin jaringan kriminal bernama Cartel de los Soles (Kartel Matahari)—sebuah kelompok yang dituduh menjalankan perdagangan narkoba tingkat tinggi yang terorganisir dalam lingkup pemerintahan dan militer Venezuela.
Pada 25 Juli 2025, Departemen Keuangan AS menetapkan kelompok tersebut sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus", dan pada 8 Agustus, pemerintahan Trump menggandakan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Maduro menjadi USD 50 juta (sekitar Rp821 miliar).
Maduro Balas Keras, AS Kerahkan Gugus Tugas Militer
Presiden Maduro menanggapi keras tuduhan dan langkah AS, dan dalam pernyataan pada 18 Agustus, ia menyatakan:
"Kami mempertahankan laut, langit, dan tanah kami. Tidak ada kekaisaran yang dapat menyentuh wilayah suci Venezuela atau tanah suci Amerika Selatan."
Sebagai bagian dari respons militer, pada 28 Agustus, AS mengirimkan satu gugus kapal angkatan laut yang terdiri dari tujuh kapal perang dan satu kapal selam ke wilayah Karibia, mendekati perairan Venezuela.
Manuver udara yang dilakukan jet tempur Venezuela ini dipandang sebagai sinyal balasan langsung atas kehadiran kekuatan militer AS di kawasan yang diklaim Caracas sebagai wilayah kedaulatannya.
Ketegangan diplomatik dan militer antara kedua negara kini berada pada titik kritis, memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik terbuka di kawasan Karibia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf