Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Maduro Klaim Venezuela Kini Bebas Dolar Amerika Serikat

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Maduro Klaim Venezuela Kini Bebas Dolar Amerika Serikat

Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa negaranya bebas dari dolar Amerika, meskipun pemerintah negara itu baru saja meliberalisasi pasar mata uang asing.

Melansir Sputnik, Kamis (9/5/2019) sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Venezuela mengungkapkan bahwa Caracas berpegang teguh pada kebijakan meliberalisasi pasar mata uangnya karena telah memperkenalkan penjualan dan pembelian mata uang asing, termasuk dolar, di bank-bank komersial.

"Kami bebas dari tali, pemerasan, dan dolar sebagai mekanisme keuangan. Proses bersejarah yang hebat sedang berlangsung dengan orang-orang mengatakan kepada dunia - ya, kami dapat memproduksi, hidup, dan berfungsi tanpa dolar dan tanpa sistem keuangan gringo," kata Maduro.

Baca juga: AS Akan Gunakan Perang Sipil di Venezuela untuk Lengserkan Maduro?

Presiden menyebut perubahan yang sedang berlangsung sebagai proses pembebasan dari blokade AS. Pemerintah Venezuela telah menetapkan kendali atas semua operasi mata uang asing di negara itu sejak tahun 2003. Akibatnya, pasar ilegal operasi mata uang telah terbentuk di negara itu, dengan nilai tukarnya melebihi nilai tukar resmi sebanyak belasan kali.

Venezuela meliberalisasi operasi dolar pada Agustus 2018. Namun, sistem pertukaran DICOM resmi tetap berlaku. Kursnya baru-baru ini menjadi sama dengan yang disebut kurs pasar gelap dan bahkan telah melampauinya.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro melambaikan tangan kepada para pendukung selama rapat umum mendukung pemerintah di Caracas, Venezuela, 6 April 2019.

Baca juga: Jadi Penentang Maduro, Nasib Jenderal Ini Kini Berbalik 180 Derajat

Sementara itu, peraturan baru memberi bank komersial hak untuk menjual dan membeli mata uang asing dengan kurs mereka sendiri. Namun, dokumen yang dirilis oleh Bank Sentral tidak menyebutkan sistem DICOM.

Ketegangan di Venezuela telah berlangsung sejak Januari, ketika Presiden Majelis Nasional Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara, dalam suatu langkah yang didukung oleh Washington serta Brazil, Kolombia, Argentina dan negara-negara lain di wilayah tersebut.

Maduro, pada gilirannya, menyalahkan AS karena berusaha mengatur kudeta untuk menginstal Guaido sebagai boneka AS dan mengambil alih sumber daya alam Venezuela. Rusia, Bolivia, Cina, Kuba, Turki, dan sejumlah negara lain telah menyuarakan dukungan mereka untuk Maduro sebagai satu-satunya presiden Venezuela yang sah.

Penulis :
Widji Ananta

Terpopuler