
Pantau.com - Ketengangan kembali terjadi di Selat Taiwan, setelah kapal perang Amerika Serikat USS John S. McCain berlayar melalui Selat Taiwan. Pelayaran kapal perang milik Amerika Serikat ini memicu respon yang cukup keras dari pemerintah China.
Menurut pemerintah China, apa yang dilakukan oleh kapal perang Amerika Serikat dengan berlayar di Selat Taiwan adalah kesengajaan untuk menciptakan ketegangan dan juga mengganggu perdamaian dan stabilitas.
Berdasarkan keterangan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, manuver yang dilakukan kapal perang AS adalah langkah pengulangan dan manipulatif yang sudah usang terkait Selat Taiwan.
"Langkah AS adalah pengulangan trik “manipulasi” usang terkait situasi di Selat Taiwan, dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian serta stabilitas regional. Kami dengan tegas menentang ini," ujar Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, dilansir Reuters, Jumat (5/2/2021).
Selain pengiriman pelayaran kapal perang, peningkatan penjualan senjata membuat hubungan antara China dan Amerika Serikat semakin memburuk. Secara tegas China menyatakan akan tetap menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah yang masih menjadi bagian Beijing tersebut.
Baca juga: Duh, Tentara Perang China di Laut Taiwan Dipecat Gegara WeChat
Sementara itu, kedekatan hubungan antara Taiwan dengan AS membuat dukungan dari presiden baru Amerika Serikat yaitu Joe Biden semakin yakin mendukung wilayah Taiwan. Menurutnya manuver kapal perang milik AS tersebut adalah bentuk “kebebasan bernavigasi” di perairan internasional.
Tahun lalu, Angkatan Laut AS sudah mengirimkan armada kapal perangnya untuk berlayar dan transit di Selat Taiwan sebanyak 13 kali. Tindakan armada Angkatan Laut AS tersebut sering mendapat balasan oleh Angkatan Udara China, dengan mengirimkan belasan jet tempurnya menerobor wilayah pertahanan Taiwan.
- Penulis :
- Syahrul