Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Gelar Acara Bedah Musik Kebangsaan, BPIP: Musik Sebagai Identitas Kebangsaan

Oleh Gilang
SHARE   :

Gelar Acara Bedah Musik Kebangsaan, BPIP: Musik Sebagai Identitas Kebangsaan

Pantau.com - Acara Bedah Musik Kebangsaan bertajuk Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik kembali digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kampus Universitas Sumatra Utara, Medan, pada Selasa (14/12/2021).

Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono menyebutkan bahwa musik merupakan identitas bangsa yang sangat penting. Sehingga, pada masa lalu para pejuang seperti Ki Hajar Dewantoro memikirkan kapan bangsa Indonesia memiliki lagu kebangsaan.

Baca juga: BPIP Sebut Muhammadiyah-NU Bisa Jadi Penengah Konflik Palestina

"Inilah yang dipikirkan Ki Hajar Dewantara pada 1918 ditanggapi oleh WR Supratman pada 1924 dan mulai mengaransemen lagu Indonesia Raya," kata Hariyono di hadapan para peserta.

Mengaransemen lagu di masa penjajahan bukanlah hal yang mudah tentunya. Bahkan pada masa itu WR Supratman sempat ditangkap Belanda karena telah mengaransemen lagu kebangsaan.

Berdasarkan sejarah tersebut, Hariyono mengatakan bahwa sudah seharusnya lagu-lagu kebangsaan menggugah rasa nasionalisme warga Indonesia.

Bahkan menurut Ketua Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara (USU) Rithaony Hutajulu mengatakan, bahwa musik selalu ada di setiap aspek kehidupan manusia di seluruh dunia.

"Di sejumlah negara, musik ini malah dianggap sebagai pengetahuan yang wajib, bukan sekadar hiburan," kata Ritha.

Baca juga: Ini Pesan Kepala BPIP untuk Siswa di SPN Bukit Kaba

Terkait penggugah nilai kebangsaan, Ritha mengatakan semua negara menggunakan musik sebagai cara membangun nasionalisme. Dan, tak ada satu negara pun yang tak punya lagu kebangsaan.  

"Dalam konteks Indonesia, bahwa di tahun 1920-an sudah terbentuk nasionalisme dari berbagai rasa persamaan senasib dan sebangsa. Jadi, muncullah karya-karya lagu yang menggetarkan dan menggugah persatuan Indonesia," kata Rita

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia yang juga menjadi pembicara dan pembedah lagu kebangsaan di acara itu mencontohkan, lagu kebangsaan berjudul Dari Sabang Sampai Merauke. Menurut Doli, lagu itu diciptakan oleh R Soerarjo pada 20 Mei 1942 dengan judul asli Barat Sampai ke Timur. 

"Lagu ini diciptakan sebagai bentuk keprihatinan dan protes penciptanya karena Jepang menutup semua sekolah," kata Doli.

Acara Bedah Musik Kebangsaan di Universitas Sumatra Utara dihadiri sejumlah narasumber dan peserta. Di antaranya yaitu Wakil Kepala BPIP Prof Hariyono, Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso. Kemudian, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi M. Akbar Hadi Prabowo, Rektor USU DR Muryanto Amin, Ketua Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara (USU) Rithaony Hutajulu, musisi dan artis dari Indonesia Care, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia. Dan, para mahasiswa serta dosen di USU.

rn
Penulis :
Gilang