Pantau - Pada tanggal 23 Maret, sejumlah kampus yang dijalankan oleh Fan Mei Education Group mengumumkan para mahasiswanya agar pergi berlibur dari tanggal 1 - 7 April, dan menugaskan mereka untuk pergi bersenang-senang.
"Kampus menerapkan sistem spring break dengan harapan siswa dapat belajar mencintai alam, mencintai kehidupan, dan menikmati cinta," kata Liang Guohui, Wakil Dekan Sekolah Vokasi Penerbangan Mianyang, dalam keterangannya.
"Keluarlah dari kampus, sentuhlah alam, dan rasakan keindahan musim semi dengan hatimu," kata pihak kampus.
Pihak kampus sebenarnya telah memberikan jatah libur seminggu seperti ini untuk mahasiswa dan staf, sejak 2019 lalu. Namun, tema tahun ini adalah "nikmati bunganya, jatuh cinta", yang memberi penekanan khusus pada romansa.
Melansir Insider, pengumuman ini hadir di tengah dorongan China untuk meningkatkan angka kelahiran dan pernikahan yang terus menurun dengan cepat.
Perusahaan lokal, provinsi, dan kota berusaha membuat cara agar membuat warganya mau menikah, seperti menawarkan 30 hari cuti pernikahan sampai meluncurkan kampanye yang meminta perempuan kota untuk berkencan dengan bujangan desa yang lebih tua.
Liu Ping, wakil dekan Perguruan Tinggi Kejuruan Penerbangan Sichuan Southwest, mengatakan kepada China News Network bahwa sekolah memulai program liburan musim semi sebagai tanggapan atas masukan dari mahasiswa juga, yang mana mereka meminta waktu tetap untuk belajar di luar kampus, mencari teman baru dan merasakan pengalaman tentang keindahan cinta.
Meski diberi jatah libur, para mahasiswa juga diberikan pekerjaan rumah. PR mereka adalah menulis buku harian perjalanan, menulis laporan pertumbuhan mereka sendiri, membuat kerajinan tangan atau membuat video perjalanan mereka selama liburan ini.
Tak hanya berikan jatah liburan seminggu, para mahasiswa juga diberikan kelas makeup.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
