Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Waspada! Beberapa Jenis Bau Badan Ini Pertanda Penyebab Penyakit

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Waspada! Beberapa Jenis Bau Badan Ini Pertanda Penyebab Penyakit

Pantau - Perubahan bau pada keringat bisa menandakan tiga masalah kesehatan yang serius. Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy di Inggris Raya (UK) mengatakan, keringat normal tidak berbau apa pun. Sebagian besar keringat terdiri atas air garam, tetapi juga mengandung amonia, urea, dan etanol (alkohol) dengan kadar beragam.


Keringat diproduksi oleh kelenjar ekrin yang ditemukan di seluruh tubuh. Ketika  bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, keringat akan berbau. Dokter Lee kemudian menjelaskan bahwa sangat penting untuk memperhatikan setiap perubahan bau badan Anda.


"Jika keringat Anda baunya berubah atau jika orang lain sampai mengomentarinya, Anda harus menanggapinya dengan serius," kata dr Lee, dilansir Express, Minggu (2/7/2023).


Nah, beberapa jenis bau keringat ini harus diperhatikan!


Keringat amonia


Ditandai dengan bau yang kuat mirip dengan urine, keringat amonia bisa menjadi tanda gagal ginjal. Dokter Lee menyebutkan kebanyakan ekskresi nitrogen dari tubuh terjadi di ginjal. "Saat ginjal gagal, ada penumpukan urea dan amonia di aliran darah, dan itu dikeluarkan melalui napas dan keringat. Gagal ginjal akut terkadang terjadi sangat tiba-tiba," kata dr Lee.


Keringat bau busuk


Berkeringat berlebihan bukanlah hal yang aneh pada penyakit hati, karena kondisi penyakit menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas. Namun, penyakit hati yang parah dapat memicu bau yang sangat tidak sedap seperti "telur busuk dan bawang putih".  


Bau aseton


Pasien dengan kondisi gula darah berisiko mengalami ketoasidosis diabetik (DKA) yang terjadi ketika insulin tidak cukup untuk memecah karbohidrat menjadi energi. Tubuh kemudian dipaksa untuk membakar lemak, sebagai gantinya memproduksi keton. Akibatnya, dr Lee menjelaskan, aseton menumpuk di aliran darah dan dilepaskan ke dalam keringat. "Dalam ketoasidosis diabetik, aseton dilepaskan melalui napas dan keringat, mengeluarkan bau buah, seperti tetesan buah pir," ujar dr Lee.


Penulis :
Annisa Indri Lestari