Tidak Semua Karbohidrat Harus Dihindari Saat Diet

Pantau.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat bukan jalan sehat untuk diambil. Lebih baik mengikuti pola makan yang mencakup karbohidrat dalam jumlah yang cukup dan berasal dari sumber yang tepat.

Berikut dua sumber karbohidrat untuk diet.

1. Kentang

Meskipun memiliki reputasi menggemukkan dan tidak sehat, kentang bisa sebagai bagian dari diet selama mereka dalam moderasi dan disiapkan dengan cara yang benar.

Ahli diet mengatakan metode terbaik adalah memanggang dan memakan kentang bersama kulitnya. Sebagian besar kandungan serat berasal dari kulit, sementara bagian sayuran ini mengandung vitamin C, kalium dan protein.

2. Pulses

Menurut ahli diet, Sharon Palmer, pulses atau kacang-kacangan yang dipanen hanya untuk biji-bijian kering, seperti lentil, kacang polong dan kacang hitam adalah sumber karbohidrat sehat dan sangat baik untuk masuk ke dalam menu diet.

Bahan makanan ini mengandung serat, vitamin, mineral dan fitokimia.

Selain itu, terdapat dua sumber karbohidrat yang sebaiknya dihindari saat sedang melakukan diet.

1. Biji-bijian yang diproses

Tidak seperti padi-padian, varietas halus (seperti nasi putih atau pasta putih) mengalami banyak modifikasi ketika diproses. Bahan makanan ini kehilangan kulit luarnya, yaitu bagian-bagian yang membawa banyak kandungan serat.

Baca juga: Studi: Diet Karbohidrat Bisa Menyebabkan Kanker Hingga Kematian

"Dalam bahan makanan ini, hal-hal bagus terbuang. Karbohidrat yang cepat dicerna yang akan meningkatkan gula darah Anda," kata ahli diet dari Toronto, Abby Langer.

2. Jus buah

Jus buah memang memberikan antioksidan, vitamin dan mineral. Tapi minuman ini juga tinggi gula, tinggi karbohidrat dan kandungan seratnya sangat rendah dibandingkan bila langsung mengonsumsi buah.

Baca juga: 5 Buah Ini Sangat Pas untuk Kamu yang Sedang Diet

"Secangkir jus apel tanpa pemanis sebanyak 12 ons mengandung sekitar 48 gram karbohidrat yang mungkin tidak diharapkan banyak orang karena ini adalah cairan," kata ahli diet yang berbasis di Chicago, Maggie Michalczyk.