
Pantau.com - Bermain media sosial rasanya telah menjadi kebutuhan penting, terutama bagi remaja. Bukan hanya sekadar eksis, media sosial juga dijadikan tempat untuk mendapatkan informasi terkini.
Saking takut tertinggal informasi baru, remaja rela tidur larut malam karena terus bermain media sosial sebelum tidur. Melansir dari BBC, fenomena itu dibuktikan melalui penelitian oleh tim dari University of Glasgow, di Skotlandia.
Para peneliti mengungkapkan, para remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam dalam sehari cenderung tidur pukul 23.00 setiap malam dan dapat terbangun lagi pada dini hari. Setidaknya hal ini terjadi pada satu dari tiga remaja.
Penelitian itu melihat satu dari lima remaja juga menggunakan media sosial selama lebih dari lima jam selama sehari. Mereka kebanyakan menghabiskan waktu untuk melihat sejumlah aplikasi yang populer, seperti Instagram dan Facebook.
Baca juga: Dua Remaja di Bekasi Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Main HP
Penelitian ini juga mengungkap bahwa anak berusia 13 hingga 15 tahun sering kali menunda waktu tidur karena ingin bermain dengan ponsel. Padahal, banyak psikiater yang mengatakan bahwa bermain gawai dan melihat ke layar benda tersebut harus dihindari, setidaknya selama satu jam sebelum tidur.
Setidaknya 12 ribu remaja mengakui dalam penelitian tersebut bahwa menyingkirkan ponsel ketika waktu sebelum tidur sangat sulit. Dalam periode usia ini, sering kali mereka membutuhkan komunikasi dengan sesama teman dan merasa hal itu sangatlah penting.
Studi menyimpulkan bahwa keaktifan para remaja di media sosial terkait dengan kurangnya waktu tidur mereka di malam hari. Kurang tidur tentu telah diketahui dapat berdampak pada kesehatan mental, memengaruhi berat badan, hingga kinerja di sekolah.
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari sampel representatif remaja Inggris dari 2015. Para peserta mendapat pertanyaan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk jejaring sosial, situs percakapan, atau aplikasi chat selama hari-hari sekolah, serta akhir pekan dan tentang kebiasaan tidur mereka.
Sepertiga dari para remaja ini mengatakan, mereka menggunakan media sosial kurang dari satu jam sehari. Sementara itu, secara rata-rata waktu penggunaan media sosial adalah antara satu dan tiga jam.
Remaja perempuan tercatat dua kali lebih banyak menggunakan media sosial dibandingkan remaja pria. Main media sosial sampai lima jam, mereka pun lebih banyak mengalami gangguan tidur.
Baca juga: Infografis Mengenal Quarter Life Crisis yang Menyerang Remaja 20 Tahunan
Meski demikian, Holly Scott, dari sekolah psikologi di Universitas Glasgow, mengatakan bahwa temuan itu tidak dapat membuktikan bahwa penggunaan media sosial yang tinggi menyebabkan tidur terganggu. Namun, ada hal yang membuat para remaja ingin membuka media sosial karena tak ingin melewatkan sesuatu yang sedang populer di sana.
"Remaja mungkin terbangun karena mereka tidak siap untuk tertidur dan kemudian melihat media sosial karena tak ingin ketinggalan,” ujar Scott.
Scott mengatakan, media sosial adalah bentuk penting dari interaksi sosial. Karena itu, penelitian yang ada saat ini perlu melihat dengan lebih rinci mengapa dan bagaimana remaja menggunakannya.
- Penulis :
- Lilis Varwati