
Pantau.com - Penggunaan kipas angin dalam ruangan ternyata dapat memberi dampak besar dalam mengurangi kematian bayi secara tiba-tiba (SIDS), demikian hasil studi baru yang disiarkan dalam jurnal "Archives of Pediatric & Adolescent Medicine".
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di lembaga medis AS, Kaiser Permanente adalah kelompok pertama yang memusatkan perhatian hubungan antara saluran udara ruangan dan SIDS.
Baca Juga: Bahaya! Gunakan Kipas Angin saat Suhu Panas Justru Naikkan Tekanan Darah
Dalam studinya, mereka menyimpulkan bahwa ketika mayi terlelap di satu ruangan dengan pertukaran udara dari kipas angin, terdapat 72 persen resiko yang lebih rendah akan SIDS dibandingkan dengan yang dihadapi bayi saat tidur di satu ruangan tanpa kipas angin.
Tidur di ruangan dengan jendela terbuka juga berhubungan dengan rendahnya risiko sindrom tersebut. Laporan itu disiarkan dalam edisi paling akhir jurnal tersebut.
"SIDS merupakan sindrom yang sangat merusak dan misterius," kata pemimpin peneliti itu, Dr. De-Kun Li, ahli reproduksi dan epidemiologi pra-kelahiran dari divisi penelitian Kaiser Permanente di Oaklanda, Northern California.
Sindrom kematian bayi secara tiba-tiba ditandai dengan aktivitas bayi yang secara mendadak berhenti dan seringkali tak dapat dijelaskan. Meskipun itu dapat terjadi pada anak-anak hingga usia satu tahun, namun fenomena ini lebih rawan menimpa bayi yang masih berumur dibawah enam bulan.
Baca Juga: 5 Penyakit Ini Intai Kamu yang Sering Menggunakan Kipas Angin
Dikabarkan telah terjadi sebanyak 2.500 kasus SIDS dalam setahun di Amerika Serikat, kata American SIDS Institute.
Dengan meningkatkan saluran udara di satu ruangan, kipas angin dapat membuyarkan karbon dioksida yang tertumpuk di ruang udara tertutup di sekitar hidung dan mulut bayi di lingkungan tempat mereka tidur, kondisi ini meningkatkan risiko pengambilan nafas kembali oleh bayi, kata banyak ahli, sepereti dklaporkan Xinhua.
Studi tersebut dilakukan dengan meneliti aktivitas tidur dari 497 bayi di 11 wilayah seluruh California, 185 di antara bayi itu meninggal akibat SIDS.
- Penulis :
- Kontributor NPW