HOME  ⁄  Lifestyle

7 Mitos dan Fakta Seputar Disfungsi Ereksi yang Harus Kamu Tahu

Oleh Kontributor SIG
SHARE   :

7 Mitos dan Fakta Seputar Disfungsi Ereksi yang Harus Kamu Tahu

Pantau.com - Disfungsi ereksi, atau sering disebut impotensi adalah suatu kondisi yang mempengaruhi 8 persen pria berusia antara 20-29 tahun dan 11 persen pria antara 30-39 tahun. 

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi penis selama kinerja seksual. Gejala disfungsi ereksi adalah berkurangnya gairah seks, kesulitan mendapatkan ereksi dan kesulitan mempertahankan ereksi.

Ada banyak kesalahpahaman terkait dengan disfungsi ereksi dan banyak orang tidak menyadarinya. Berikut ini mitos yang berkembang di masyarakat tentang disfungsi ereksi.

1. Mitos: Disfungsi ereksi tidak memengaruhi pria yang lebih muda

Fakta: Meskipun disfungsi ereksi lebih sering terjadi pada pria di atas 75 tahun, itu bisa terjadi pada pria yang lebih muda juga. Menurut sebuah penelitian dalam Translational Andrology and Urology, prevalensi disfungsi ereksi pada pria berusia 20-29 tahun adalah 8 persen dan pria berusia 30-39 tahun adalah 11 persen.

Baca Juga: Hati-hati, Pria Impoten Berisiko Terkena Penyakit Jantung

2. Mitos: Disfungsi ereksi terjadi ketika Anda tidak tertarik pada pasangan

Fakta: Disfungsi ereksi adalah tanda kondisi kesehatan yang serius, seperti, diabetes, masalah jantung, penyakit Parkinson, sklerosis multipel, masalah hormon, merokok dan minum alkohol , stres, kecemasan dan depresi.

3. Mitos: Merokok tidak menyebabkan disfungsi ereksi

Fakta: Pria yang merokok dua kali lebih mungkin terkena disfungsi ereksi. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu sirkulasi darah di semua area tubuh, termasuk alat kelamin, sehingga sulit untuk mempertahankan ereksi. Jadi, begitu Anda berhenti merokok, sirkulasi darah Anda membaik.

4. Mitos: Tidak ada pengobatan untuk disfungsi ereksi

Fakta: Berbagai pilihan perawatan tersedia untuk disfungsi ereksi. Obat untuk mengobati disfungsi ereksi adalah suntikan, tablet oral, atau penyisipan pelet ke dalam uretra yang mengandung hormon yang membantu mengendurkan otot dan meningkatkan aliran darah di alat kelamin.

5. Mitos: Perawatan testosteron akan menyembuhkan disfungsi ereksi

Fakta: Anda mungkin berpikir bahwa perawatan testosteron akan membantu jika Anda memiliki disfungsi ereksi, tetapi sebenarnya tidak. Testosteron adalah hormon seks pria dan setelah usia 50 tahun tingkat testosteron menurun dan disfungsi ereksi menjadi masalah kesehatan yang umum pada pria. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa perawatan testosteron tidak membantu pria dengan kadar testosteron rendah jika Anda mengalami disfungsi ereksi.

Baca Juga: Benarkah Pria Berpenis Pendek Cenderung Bermasalah dengan Kesuburan

6. Mitos: Bersepeda menyebabkan disfungsi ereksi

Fakta: Bersepeda tidak menyebabkan disfungsi ereksi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Men's Health mensurvei lebih dari 5000 pengendara sepeda dan para peneliti tidak menemukan hubungan antara bersepeda dan disfungsi ereksi.

7. Mitos: Obat alami tidak dapat mengobati disfungsi ereksi

Fakta: Obat alami seperti ginseng merah, L-arginin, Rhodiola rosea dan akupunktur efektif dalam mengobati disfungsi ereksi. Studi telah menunjukkan opsi alami ini dapat membantu meningkatkan gejala disfungsi ereksi.

Penulis :
Kontributor SIG