Pantau - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono menegaskan, pihaknya mulai membersihkan lahan alias land clearing Desa Sirnagalih hari ini.
Hal ini merupakan tahap awal pembangunan rumah bagi korban gempa Cianjur. Proses ini juga adalah tindak lanjut pemerintah setelah sebelumnya dilakukan korscek ke lapangan.
"Saya kira kalau tahap pertama untuk relokasi hari ini sudah bergerak, land clearing kan. Beliau (Menko PMK) sudah mengecek kemarin di lapangan, saya belum, mohon maaf, dan sudah bergerak," kata Basuki dalam konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Update Korban Pascagempa Cianjur: 329 Jiwa Meninggal Dunia, 11 Orang Masih dalam Pencarian
Basuki menambahkan, pemerintah telah menyiapkan tanah seitar 2,5 hektare di Desa Sirnagalih sebagai lahan relokasi rumah warga korban gempa Cianjur di zona merah.
Basuki mengungkapkan, Kementerian PUPR menggunakan rumah tahan gempa alias 'rumah risha' dalam pembangunan ini.
"Sekarang sudah land clearing dan segera akan kita (bangun), dan kami mempunyai stok rumah risha yang tahan gempa, yang sudah proven teknologinya, di Cianjur ada beberapa rumah dan sekolah juga yang dengan risha masih tetap tegar sedangkan yang di sampingnya runtuh," terang Basuki.
Baca juga: Menko PMK Ungkap Jokowi akan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Cianjur Pekan Depan
"Jadi kita sudah proven, yang kita pake di Aceh, NTT, NTB, Sulawesi Tengah itu dengan teknologi risha. Nah ini akan kita bangun di Cianjur," sambungnya.
Basuki mengatakan, ada 200 rumah yang akan dibangun dalam tahap pertama rekonstruksi rumah relokasi ini.
Selain menggunakan teknologi 'rumah risha', sedianya rumah ini disepakati dibangun dengan lahan sekitar 90 meter persegi.
"Tahap pertama tadi disampaikan Pak Menko 200 rumah, tipe 36, dan tadi diputuskan di rapat ini (rumah itu) dengan luas lahan 90 meter persegi untuk setiap KK yang direlokasi," ujarnya.
Hal ini merupakan tahap awal pembangunan rumah bagi korban gempa Cianjur. Proses ini juga adalah tindak lanjut pemerintah setelah sebelumnya dilakukan korscek ke lapangan.
"Saya kira kalau tahap pertama untuk relokasi hari ini sudah bergerak, land clearing kan. Beliau (Menko PMK) sudah mengecek kemarin di lapangan, saya belum, mohon maaf, dan sudah bergerak," kata Basuki dalam konferensi pers di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Update Korban Pascagempa Cianjur: 329 Jiwa Meninggal Dunia, 11 Orang Masih dalam Pencarian
Basuki menambahkan, pemerintah telah menyiapkan tanah seitar 2,5 hektare di Desa Sirnagalih sebagai lahan relokasi rumah warga korban gempa Cianjur di zona merah.
Basuki mengungkapkan, Kementerian PUPR menggunakan rumah tahan gempa alias 'rumah risha' dalam pembangunan ini.
"Sekarang sudah land clearing dan segera akan kita (bangun), dan kami mempunyai stok rumah risha yang tahan gempa, yang sudah proven teknologinya, di Cianjur ada beberapa rumah dan sekolah juga yang dengan risha masih tetap tegar sedangkan yang di sampingnya runtuh," terang Basuki.
Baca juga: Menko PMK Ungkap Jokowi akan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Cianjur Pekan Depan
"Jadi kita sudah proven, yang kita pake di Aceh, NTT, NTB, Sulawesi Tengah itu dengan teknologi risha. Nah ini akan kita bangun di Cianjur," sambungnya.
Basuki mengatakan, ada 200 rumah yang akan dibangun dalam tahap pertama rekonstruksi rumah relokasi ini.
Selain menggunakan teknologi 'rumah risha', sedianya rumah ini disepakati dibangun dengan lahan sekitar 90 meter persegi.
"Tahap pertama tadi disampaikan Pak Menko 200 rumah, tipe 36, dan tadi diputuskan di rapat ini (rumah itu) dengan luas lahan 90 meter persegi untuk setiap KK yang direlokasi," ujarnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
