Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gara-gara Neno Warisman, Lion Air Larang Kru Pesawat Bertugas

Oleh Adryan N
SHARE   :

Gara-gara Neno Warisman, Lion Air Larang Kru Pesawat Bertugas

Pantau.com - Manajemen Lion Air Group akan mendidik lagi pilot serta kru kabin yang terlibat dalam perizinan memakai mikrofon pesawat oleh Neno Warisman pada penerbangan JT 297 rute Pekanbaru-Jakarta pada Sabtu, 25 Agustus 2018.

"Untuk saat ini, pilot dan seluruh awak kabin tidak diperbolehkan untuk terbang sampai beberapa waktu dan akan kita 'sekolahkan' lagi," kata Direktur Operasi Lion Air Group Daniel Putut saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Baca juga: IPW Desak Kepolisian Usut Aksi Neno Wariswan Kuasai Mikrofon Kabin Pesawat

Daniel menjelaskan pilot dan kru kabin yang berjumlah tujuh orang tersebut akan diajarkan lagi mengenai prosedur di dalam pesawat, termasuk penggunaan mikrofon atau 'Public Address System' atau PAS.

"Ada ketidakpahaman prosedur, jadi dilatih lagi dimasukan kelas lagi bahwa Anda tidak mempunyai pengetahuan ini sampai benar-benar dia mengetahui," katanya.

Saat ini seluruh awak kabin, baik pilot dan kru tidak diperbolehkan untuk terbang, sampai investigasi yang dilakukan oleh internal Lion Air selesai.

"Biasanya dua minggu kita grounded, nanti kita juga investigasi, normalnya dua minggu," katanya.

Menurut dia, dalam hal ini, pihaknya tidak melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan karena prosedur pemakaian mikrofon tersebut adalah ketentuan internal perusahaan.

Sehingga, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub memberikan rekomendasi untuk menginvestigasi terkait hal itu.

Baca juga: Persekusi Neno Warisman di Pekanbaru? Polisi Angkat Bicara

Daniel menjelaskan penggunaan mikrofon selain oleh awak kabin bisa dilakukan apabila ada tujuan khusus dalam penerbangan tersebut, seperti penerbangan umroh di mana pembaca doa biasanya memimpin doa dengan menggunakan mikrofon tersebut.

Selain itu, lanjut dia, penerjemah asing apabila diperlukan, seperti penerbangan dengan instruksi Bahasa Mandarin.

"Kalau seperti itu, izin sudah diajukan hingga ke manajemen, tapi kalau kondisinya seperti ini cukup pilot in command yang berwenang memberikan pengumuman ke kabin pesawat," katanya.

Penulis :
Adryan N