
Pantau - Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono memandang dan mengakui terdapat kesalahan sejak awal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) hingga Taman Ismail Marzuki (TIM).
Hal ini merespon catatan DPRD DKI Jakarta yang menyebut kedua fasilitas ini tak memberikan keuntungan kepada JakPro, dan disampaikan Joko saat mengikuti Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta.
"Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian, dan Velodrome, memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir," ucap Joko, Kamis (3/8/2023).
Lalu Joko memandang semestinya BUMD hanya ditugaskan untuk membangun proyek infrastruktur milik pemerintah saja.
Dia kemudian mencontohkan BUMN Adhi Karya yang ditugaskan pemerintah pusat mengerjakan proyek LRT Jabodebek.
"Jadi semestinya penugasan seperti halnya Pemerintah Pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dalam memberikan penugasan," katanya.
Menurutnya, kesalahan yang dilakukan Pemprov DKI adalah memberikan penyertaan modal daerah (PMD) kepada BUMD yang ditugaskan. Hal ini, kata dia, tentunya berpengaruh terhadap kepemilikan aset.
"Penugasan yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta itu memberikan PMD dan kemudian akhirnya aset dan sebagainya itu menjadi miliknya BUMD. Karena milik BUMD, sehingga ini membebani biaya pemeliharaan, kemudian biaya penyusutan," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq