
Pantau – Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno menilai Kemenhub menetapkan tarif LRT pada 19 Juli 2023 dengan tarif termurah untuk satu kilometer pertama Rp5.000 dan Rp700 untuk setiap kilometer berikutnya.
“Tarif untuk jarak terjauh adalah Rp 27.500, dalam beberapa bulan setelah pengoperasian akan ditetapkan tarif khusus untuk menarik sebanyak mungkin masyarakat menggunakannya,” kata Djoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Djoko menjelaskan Di sisi lain, kelompok masyarakat menengah ke bawah sudah disediakan KRL Jabodetabek dengan tarif yang lebih murah.
“Tarif LRT Jabodebek lebih tinggi dari tarif KRL Jabodetabek dikarenakan prasarana dan sarana semuanya baru,” tuturnya.
Namun harus diupayakan, Djoko menjelaskan, ongkos warga yang menggunakan tidak dari Rp 50 ribu untuk pulang pergi. Termasuk ongkos dari tempat tinggal menuju stasiun terdekat (first mile), menggunakaan LRT Jabodebek dan stasiun tujuan menuju lokasi dikehendaki (last mile).
“Hasil survey penulis sebelum pandemi, rata-rata pengguna kendaraan pribadi dalam sehari menghabiskan ongkos transportasi per hari kisaran Rp75 ribu hingga Rp100 ribu,” ujarnya.
Dikatakan Djoko, sebagai pembanding layanan Bus JR Connection yag cukup laris bertarif Rp 20 ribu sekali perjalanan berhenti di pusat Kota Jakarta, seperti Kawasan Blok M dan Monas.
“Secara umum LRT Jabodebek dalam kondisi laik operasi. Angkutan pemadu moda ( feeder) berupa bus juga dikabarkan sudah disiapkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan biaya Rp5 ribu,” ungkapnya.
Menurut Djoko, pentingnya aksesibilitas ke stasiun menjadi titik pelayanan LRT Jabodebek. Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan akses yang mudah dan nyaman menuju stasiun tersebut.
“LRT Jabodebek adalah Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga seluruh stakeholder harus bekeja keras untuk menyukseskannya,” pungkasnya.
- Penulis :
- Yohanes Abimanyu