HOME  ⁄  Nasional

ASDP Operasikan KMP Cucut Rute Sape-Labuan Bajo, Layani Warga Terdampak Erupsi Lewotobi

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

ASDP Operasikan KMP Cucut Rute Sape-Labuan Bajo, Layani Warga Terdampak Erupsi   Lewotobi
Foto: KMP Cucut segera mengoperasikan KMP Cucut di lintasan Sape - Labuan Bajo untuk membantu mobilitas warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi. (DOK.ASDP Indonesia)

Pantau - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan mengoperasikan KMP Cucut di lintasan Sape-Labuan Bajo untuk membantu mobilitas masyarakat yang terhambat oleh penutupan bandara di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi.

Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus pada Sabtu (9/11), menyebabkan abu vulkanik menyebar ke berbagai wilayah di sekitarnya dan memaksa penutupan sementara bandara.

Erupsi ini berdampak besar pada jalur transportasi udara, membuat perjalanan  keluar-masuk Flores Timur menjadi sangat terbatas. Melihat kondisi ini, ASDP  Indonesia Ferry langsung tanggap dengan menyediakan layanan penyeberangan alternatif melalui KMP Cucut.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero),  menjelaskan bahwa penutupan bandara menjadi kendala besar bagi masyarakat yang  perlu bepergian, terutama mereka yang terdampak oleh erupsi.

Baca juga: ASDP Berkomitmen Hadirkan Layanan Prima di Seluruh Nusantara Hingga Wilayah 3T

Dengan menyiapkan KMP Cucut, ASDP memastikan akses transportasi tetap terbuka  bagi warga di kawasan tersebut, memberikan solusi alternatif untuk perjalanan  ke wilayah lain.

"Tim ASDP Cabang Sape langsung berkoordinasi dengan regulator untuk menyiapkan  KMP Cucut sebagai transportasi alternatif. Langkah cepat ini bertujuan untuk  memudahkan pengguna jasa yang harus melanjutkan perjalanan dari Sape menuju  Bima, yang berjarak sekitar 2 jam dari pelabuhan," ujar Shelvy dalam  keterangan resminya, Senin (11/10).

Perjalanan laut dari Labuan Bajo menuju Sape diperkirakan memakan waktu  sekitar 6 jam, tergantung kondisi cuaca. Dengan kapasitas hingga 250  penumpang, KMP Cucut diharapkan bisa melayani arus transportasi dengan optimal  di tengah kondisi darurat.

Pelayaran perdana KMP Cucut di tengah krisis ini telah dimulai pada Senin  (11/11), pukul 10.30 WITA dari Labuan Bajo, memastikan masyarakat yang  membutuhkan akses transportasi tetap terlayani.

ASDP Indonesia Ferry juga menyadari bahwa penutupan bandara berdampak langsung  pada kehidupan ekonomi masyarakat. Banyak pelaku usaha, terutama di sektor  pariwisata dan perdagangan, mengalami kerugian akibat terbatasnya akses transportasi.

Baca juga: Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Pastikan Kesiapan Fasilitas dan Layanan Prima di Lintas Merak-Bakauheni

Kehadiran KMP Cucut sebagai solusi transportasi sementara diharapkan bisa  membantu menjaga pergerakan ekonomi di kawasan tersebut. Jalur ini diharapkan  dapat menghubungkan para wisatawan, pelaku bisnis, dan masyarakat lokal menuju  tempat lain di NTT dengan lebih mudah.

Selain operasional kapal, ASDP juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga terdampak melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Bantuan yang terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, air mineral,  sarden, selimut, masker, perlengkapan bayi, dan perlengkapan mandi mencapai 1.311 unit barang, disalurkan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.

"Melalui perwakilan ASDP di Kupang, kami telah menyalurkan bantuan ini sejak pekan lalu. Kami berharap bantuan ini bisa membantu masyarakat yang tengah menghadapi tantangan besar akibat erupsi gunung," tambah Shelvy.

Sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi penyeberangan nasional, ASDP memiliki komitmen tinggi dalam memastikan konektivitas antar wilayah di Indonesia tetap terjaga, khususnya di saat-saat darurat seperti ini.

Langkah cepat yang diambil ASDP untuk menghadirkan KMP Cucut di lintasan Sape  - Labuan Bajo mencerminkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi situasi bencana dan memastikan kelancaran akses transportasi bagi masyarakat.

Dalam beberapa tahun terakhir, ASDP telah aktif berperan dalam berbagai kondisi darurat, termasuk membantu evakuasi di wilayah bencana.

Hal ini sejalan dengan misi ASDP untuk menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan layanan transportasi yang andal dan responsif terhadap situasi apa pun.

Penulis :
Tubagus Rachmat