Pantau.com - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soeharto mengaku bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak disokong dana oleh konglomerat. Namun puteri Presiden RI kedua itu tetap optimis Prabowo-Sandi bisa memenangkan Pilpres 2019.
"Memang kita ini terbatas ya, kita ini urunan semuanya, nggak ada konglomerat yang menyokong kita gitu nggak kayak di tim sebelah sana ya. Kita lihat mudah-mudahan tahun depan anginnya sudah bertiupnya ke tempat kita. Jadi kita mohon pada Yang Maha Kuasa agar banyak yang mendukung," kata Titiek usai menghadiri pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Baca juga: Titiek Soeharto: Prabowo-Sandi Tak Didukung Miliuner, Beda dengan Kubu Sebelah
Menanggapi pernyataan Titik ini, cukup menarik apabila kita sedikit mengupas siapa konglomerat dibalik para kontestan Pilpres 2019. Pasalnya kontestasi Pilpres tidak akan terlepas dari sokongan dana dari para taipan ini untuk mensukseskan pencalonan mereka.
Dalam mendukung masing-masing paslon para konglomerat ini tidak tanggung tanggung untuk menggelontorkan sejumlah dana yang mereka miliki. Tentunya dengan berbagai kesepakatan timbal balik apabila pasangan mereka akan menang dalam pertarungan nanti.
Jika berkaca pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 15 Agustus 2018, harta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, baik gabungan maupun masing-masing, jauh melampaui harta pribadi Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Pantau.com, pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin jika harta keduanya digabungkan memiliki harta total kekayaan sekitar Rp61 miliar, denga rincian Rp50 miliar merupakan harta milik Jokowi, dan Rp11 miliar milik Ma'ruf Amin.
Baca juga: Jadi Capres 2019, Harta Kekayaan Jokowi Mencapai Rp50 Miliar
Sementara harta pasangan calon nomor 02, Prabowo-Sandiaga total kekayaan keduanya mencapai Rp6,9 triliun, dengan rincian Rp5 triliun milik Sandiaga, dan Rp 1,9 triliun milik Prabowo.
Namun bukanlah siapa yag lebih kaya diantara paslon yang akan menjadi penentu kemenangan. Sudah menjadi rahasia umum jika bisnis dan politik memiliki hubungan yang sejak lama saling mempengaruhi.
Dalam lingkup bisnis makro, para pengusaha dan pemerintah saling bekerja sama untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial atau lingkungan. Disinilah para konglomerat mencoba masuk ke dalam pemerintahan dengan menjadi tim sukses.
Klik Next...
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
