Pantau - Sandi Butar Butar, seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Depok, membuat pengakuan mengejutkan terkait penerimaan suap untuk kepentingan politik. Sandi mengungkap bahwa ia sempat menerima uang pada November 2024 untuk membuat video yang bertujuan mengganggu proses pelantikan wali kota Depok yang baru.
Sandi menyebutkan bahwa pemberi suap, yang identitasnya dirahasiakan, memintanya untuk membuat pernyataan dalam video yang akan diviralkan guna menciptakan kegaduhan. Namun, Sandi menegaskan bahwa seluruh uang yang diterimanya telah disumbangkan ke panti asuhan.
"Ada orang yang sempat mendatangi saya, untuk ngomong sesuai arahan dan mengganggu pelantikan wali kota yang sekarang," ujar Sandi, Rabu (8/1/2025).
Dalam video pengakuannya yang kini viral, Sandi meminta perhatian serius dari pemerintah dan pihak berwenang, khususnya Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Sandi Butar Butar di-PHK usai Viral Bongkar Kerusakan Alat Damkar Depok
“Kepada Bapak Prabowo, tolong saya, Pak. Saya jujur, sejujur-jujurnya, tangkap saya dan orang yang menyuap saya,” katanya dengan nada emosional.
Pengakuan ini muncul di tengah kontroversi terkait kontrak kerja Sandi sebagai petugas damkar yang tidak diperpanjang oleh Pemerintah Kota Depok. Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa ada motif politik di balik tindakan yang ia lakukan.
Pemkot Depok Angkat Bicara
Sementara itu, Pemerintah Kota Depok menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, melalui pernyataan tertulis, menegaskan bahwa pihaknya tidak mentoleransi pelanggaran integritas di lingkup dinas.
"Kami mendukung penuh proses hukum dan akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus ini," tulis pernyataan tersebut.
Reaksi Netizen
Pengakuan Sandi memicu beragam reaksi di media sosial. Sebagian besar masyarakat mengapresiasi keberanian Sandi untuk mengungkap praktik suap meskipun posisinya kini dalam sorotan. Namun, banyak pula yang mempertanyakan mengapa Sandi menerima uang tersebut sebelum akhirnya menyumbangkannya.
Kasus ini menambah daftar panjang isu politik yang melibatkan aparatur sipil negara, dan menuntut perhatian serius dari pemerintah untuk memastikan integritas serta transparansi dalam proses politik lokal.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah
