Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cara Gus Ipul Percepat Penurunan Angka Kemiskinan

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

Cara Gus Ipul Percepat Penurunan Angka Kemiskinan
Foto: Cara Gus Ipul Percepat Penurunan Angka Kemiskinan

Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ratusan pilar-pilar sosial Kabupaten Indramayu untuk menyatukan langkah bersama dalam melaksanakan tugas yang berdampak nyata ke masyarakat.

"Saya ingin menyamakan langkah supaya langkah kita lebih jelas target-targetnya. Agar apa yang kita kerjakan punya output, outcome, dan impact yang nyata. Kita ingin terukur dan kemiskinan cepat turun," ucap Gus Ipul.

Gus Ipul juga mengajak Pemerintah Kabupaten Indramayu agar turut menyukseskan upaya graduasi penerima bantuan sosial Kementerian Sosial.

Baca juga: Gus Ipul Bahas Langkah Strategis Penyaluran Bansos

"Saya ingin mengajak Pemkab Indramayu untuk fokus ke pemberdayaan. Sekarang kita tingkatkan ke pemberdayaan agar tiap tahunnya banyak yang bisa graduasi," kata Gus Ipul.

Pada kesempatan itu, sebanyak 399 pilar sosial hadir dalam dialog hangat bersama Gus Ipul. Mereka terdiri dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan Pendamping Rehsos.

"Cita-cita bangsa kita adalah bagaimana kita bisa membuat orang kecil bisa tersenyum dan tertawa," ucap Gus Ipul

Gus Ipul berharap, arahan Presiden tersebut dapat menjadi inspirasi seluruh pihak terutama pilar sosial dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Baca juga: Gus Ipul: Makan Bergizi Gratis akan Penuhi Gizi Anak dan Tingkatkan Perekonomian Lokal

"Siapa yang harus dibuat tersenyum? Kita rumuskan dalam 12 PAS," kata Gus Ipul.

Dalam penyampaiannya, Gus Ipul menjelaskan mengenai target sasaran kerja Kemensos yang tercakup ke dalam konsep 12 PAS. Di dalamnya terdapat beragam kriteria penerima manfaat dari program-program Kemensos.

Sasaran kerja tersebut terdiri dari anak-anak rentan, difabel, lansia telantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, mereka yang membutuhkan afirmasi khusus, warga binaan, korban kekerasan, korban NAPZA dan HIV/AIDS, masyarakat yang bermasalah sosial, perempuan rentan, dan fakir miskin.

"Jadi, sekali lagi, inilah yang harus kita buat tertawa. Mereka harus menjadi perhatian kita sesuai bidang tugas masing-masing," kata Gus Ipul.

Baca juga: Gus Ipul Ajak Seluruh Pihak, Untuk Pemenuhan Hak Disabilitas Menuju Indonesia Emas

Gus Ipul menuturkan, para pilar sosial harus mampu menggugah setiap keluarga penerima manfaat (KPM) agar terlepas dari bantuan sosial.

Guna mewujudkan itu, Gus Ipul mengatakan terdapat proses bisnis yang menjadi acuan Kemensos dalam menjalankan tugas kerjanya.

"Kita akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang menjadi acuan seluruh pihak," ucap Gus Ipul.

Gus Ipul menyebutkan, terwujudnya data tunggal tersebut menjadikan Indonesia untuk pertama kalinya memiliki data tunggal di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca juga: Gus Ipul Ajak Seluruh Pihak Ciptakan Ekosistem Suportif

Adanya data tunggal itu juga menjadi acuan pendamping sosial dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Gus Ipul menuturkan, dengan lahirnya data tunggal itu juga akan membawa perubahan baru dalam target kerja Kemensos ke depannya.

Termasuk dalam upaya menggeser para penerima bantuan sosial Kemensos menjadi penerima program pemberdayaan sosial.

"Setelah mereka mendapat bantuan perlindungan sosial, maka berikutnya digeser ke pemberdayaan sosial," ucap Gus Ipul.

Baca juga: Menyongsong 2025: Gus Ipul Fokus pada Data Akurat dan Program Strategis Kemensos

Ia menjelaskan, bagi masyarakat yang tidak bisa diberdayakan secara langsung maka akan melewati proses rehabilitasi sosial terlebih dahulu.

"Bagi keluarga-keluarga yang fungsi-fungsi sosialnya tidak utuh, dia harus masuk rehabilitasi sosial dulu, setelah rehab baru nanti pemberdayaan. Tapi yang utuh fungsi sosialnya maka langsung ke pemberdayaan," kata Gus Ipul

"Saya mohon teman-teman bekerja dengan baik mendampingi mereka (KPM) sehingga dapat didorong ke pemberdayaan, yang disebut dengan graduasi," kata Gus Ipul.

Baca juga: Refleksi Tahun 2024, Gus Ipul Sebut Kemensos Adalah Rumah Kita Semua

Gus Ipul menambahkan, jika proses graduasi itu terus menerus dilakukan maka jumlah masyarakat penerima bantuan sosial akan berkurang sehingga angka kemiskinan pun juga dapat menurun.

"Mereka harus digugah untuk menjadi keluarga yang lebih mandiri dan ikut program-program pemberdayaan biar kemiskinan di Indramayu turunnya signifikan," kata Gus Ipul.

Salah satu pilar sosial yang hadir, Rohaniawati (53), merupakan TKSK di Kecamatan Dawuan Kabupaten Majalengka.

Dirinya mengaku sangat senang dapat mendengarkan langsung arahan dari Gus Ipul. Hal itu dijadikannya sebagai motivasi dan bekal dalam memberdayakan masyarakat yang didampinginya.

Baca juga: Gus Ipul Pertajam Ujung Tombak Kemensos Guna Sukseskan Satu Data Sosial-Ekonomi Nasional

Penulis :
Wulandari Pramesti