Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPT Sebut Indonesia Fokus Perkuat Inisiasi Penanganan Anak yang Terasosiasi Terorisme

Oleh Tubagus Rachmat
SHARE   :

BNPT Sebut Indonesia Fokus Perkuat Inisiasi Penanganan Anak yang Terasosiasi Terorisme
Foto: Kepala BNPT Sebut Indonesia Fokus Perkuat Inisiasi Penanganan Anak yang Terasosiasi Terorisme. Dok: BNPT

Pantau - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Hartono mengatakan bahwa Indonesia fokus memperkuat kerja sama dalam upaya penanggulangan terorisme melalui inisiasi penanganan anak yang terasosisasi dengan terorisme.

Dalam pertemuan ke-3 Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) dengan Inggris di Jakarta, Senin (20/1), ia menyebutkan langkah tersebut merupakan salah satu upaya Indonesia dalam membangun inisiasi di lingkup regional dan multilateral.

"Pentingnya mendorong dan membangun inisiasi di lingkup regional dan multilateral untuk memperkuat kerja sama antara negara” Ujar Komjen Eddy.

Dia menuturkan inisiasi penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme pertama kali disampaikan Indonesia pada Sidang ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (The Commission on Crime Prevention and Criminal Justice/CCPCJ) di Wina, Austria, pada pertengahan Mei 2024.

Saat itu, Indonesia mengemukakan pendekatan dalam menangani anak yang terkait dengan terorisme yakni pencegahan anak dari kekerasan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris, rehabilitasi dan reintegrasi yang terasosiasi dengan kelompok teroris serta menjamin keadilan bagi anak melalui pendekatan berbasis hak.

Baca juga: BNPT dan PP Muhammadiyah Kolaborasi Kuatkan Moderasi Beragama Lewat Penelitian

Dia juga menekankan pentingnya peran semua negara dalam upaya penanggulangan terorisme demi terjaganya keamanan global.

"Penanggulangan terorisme menjadi tanggung jawab bersama negara-negara dalam menjaga keamanan global," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen di Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris Catherine West MP menjelaskan kesamaan strategi melawan terorisme antara Indonesia dan Inggris serta penekanan pada aspek pencegahan menjadi salah satu faktor kesuksesan kerja sama yang telah dimulai sejak tahun 2021 ini.

"Kita punya banyak kesamaan dalam pendekatan melawan terorisme seperti bagaimana mencegah atau menghambat aksi teroris, hukuman terhadap para pelaku, bagaimana mencegah individu yang berisiko terpapar, bagaimana kita merehabilitasi mereka serta bagaimana mendukung para korban. Keberhasilan kerja sama kita terletak pada pendekatan menyeluruh terhadap semua aspek kontra-terorisme dan tentu saja pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.

Baca juga: Kepala BNPT Apresiasi Peluncuran World Terrorism Index Oleh Universitas Indonesia

Dirinya juga mengapresiasi pencapaian nol serangan teroris selama 2 tahun, menurutnya pencapaian ini diraih karena dedikasi yang diberikan BNPT beserta seluruh stakeholders.

"Saya sangat senang mengetahui kisah sukses BNPT dalam memastikan nol serangan sejak 2023. Ini bukti keharmonisan dan dedikasi BNPT," katanya.

Sebelumnya, pada ke-2 di London tahun 2023 disepakati beberapa program penanggulangan terorisme, mulai dari Proyek Rumah Singgah (Halfway House) bagi mantan narapidana teroris (napiter), kerja sama peningkatan kapasitas, tindak lanjut Resolusi Children Associated with Terrorism hingga dukungan Inggris terhadap I-Khub BNPT.

Penguatan kerja sama ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan dan terimplementasinya program - program ini secara efektif.

Penulis :
Tubagus Rachmat