Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengamat: Aksi Reuni 212 Bisa Jadi 'Role Model'

Oleh Adryan N
SHARE   :

Pengamat: Aksi Reuni 212 Bisa Jadi 'Role Model'

Pantau.com -  Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan proses perencanaan dan pelaksanaan Reuni 212 dapat menjadi 'role model' dalam mengelola serta mengumpulkan masyarakat di satu tempat terbuka.

"Baik dalam bentuk reuni seperti ini ke depan, silaturahim politik, konser, perayaan pergantian akhir tahun, penyampaian aspirasi dan sebagainya yang mengikutsertakan anggota masyarakat dalam jumlah banyak," ujar Emrus Sihombing di Jakarta, Senin (4/12/2018).

Baca juga: Fadli Zon Soal Tudingan Kampanye Terselubung di Reuni 212: Mereka Gagal Paham!

Ia mengatakan pelaksanaan Reuni 212 pada Minggu, 2 Desember kemarin berlangsung baik, tertib, aman, dan teratur, sekalipun diikuti oleh banyak peserta.

Pengelolaan yang baik tersebut, lanjut dia, tidak lepas dari kerja sama sangat produktif antara panitia dengan berbagai pihak terkait, utamanya dengan aparat keamanan (dalam hal ini kepolisian), pemerintah daerah, dan media massa.

Jadi, setidaknya ada empat unsur penting sehingga pelaksanaan Reuni 212 berjalan lancar, yaitu pantia, aparat keamanan, pemerintah daerah, dan media massa.

Ia mengatakan, keempat unsur tersebut telah melakukan relasi kesetaraaan, kebersamaan, saling memahami serta saling menghormati tugas pokok dan fungsi (tupoksi) antara satu dengan lain, sehingga tidak terjadi semacam ego sektoral yang tidak penting di antara mereka.

Baca juga: Pasca Reuni 212, Fahri Hamzah Minta Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Waspada, Kenapa?

"Karena itu saya berpendapat, pelaksanaan Reuni 212 ini sangat pentas menjadi role model ke depan ketika sekelompok masyarakat, utamanya yang mengikutsertakan banyak orang dalam berbagai kemasan acara yang dilakukan di ruang-ruang terbuka, termasuk dalam penyampaian aspirasi kepada pemerintah maupun kepada lembaga legislatif," ujar dia.

Untuk itu, ia menyarankan kepada KPU, Bawaslu, para aktor politik, partai politik, panitia Reuni 212 dan pemerintah (dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri) secara bersama-sama membentuk tim pengkajian untuk mempelajari secara mendalam dan holistik terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan Reuni 212.

Penulis :
Adryan N