Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gerindra Klaim Siap Biayai Sistem IT Kemendagri Terkait e-KTP yang Banyak Tercecer

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Gerindra Klaim Siap Biayai Sistem IT Kemendagri Terkait e-KTP yang Banyak Tercecer

Pantau.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan partainya siap membiayai sistem Teknologi Informasi (IT) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk pengawasan dan kontrol penyebaran Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).

"Gerindra meminta pemerintah lakukan audit internal secara menyeluruh termasuk membangun sistem IT karena biayanya murah. Kalau pemerintah tidak memiliki anggaran, kami akan membiayai pembuatan perangkat lunak IT tersebut," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.

Baca juga: Warga Pariaman Temukan 1.000 e-KTP Tercecer (Lagi) di Pemukiman Penduduk

Riza mengatakan perangkat lunak tersebut sangat sederhana sehingga masyarakat bisa tahu berapa jumlah e-KTP yang sudah dicetak, disebar dan kedaluwarsa. Ia meyakini kalau sistem tersebut berjalan maka tidak akan terjadi kasus e-KTP yang tercecer karena setiap detik secara riil time akan diketahui.

"e-KTP ini sangat berpotensi mengganggu, jangankan di musim Pemilu Presiden. Jadi tidak salah kalau masyarakat menduga-duga ada apa dari kasus E-KTP tercecer atau kecurangan karena saya sebagai peserta pemilu menilai pembuatan e-KTP tidak terbuka dan tidak transparan," ujarnya.

Riza yang merupakan Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengaku prihatin kasus e-KTP tercecer di Duren Sawit karena sudah ketiga kalinya terjadi, sebelumnya ditemukan di Bogor dan Serang, Banten.

Baca juga: Fadli Zon Minta Tjahjo Mundur Jadi Mendagri, Kenapa?

Ia mengatakan kalau di daerah lingkungan Jadebotabek saja masih terjadi e-KTP tercecer, bagaimana dengan daerah-daerah lain seperti di pesisir dan pedalaman Indonesia.

"Jadi kami meminta Kemendagri sejak awal melakukan audit internal secara menyeluruh termasuk terhadap tenaga-tenaga internal. Begitu juga terkait protap dan prosedurnya harus dipastikan, tidak sekadar perintah," tegasnya.

Baca juga: Dirjen Dukcapil: Ribuan e-KTP Tercecer di Duren Sawit Sengaja Dibuang 

Riza mengungkapkan pemerintah seharusnya memastikan prosesnya mulai pencetakan hingga penyerahan e-KTP transparan dan terbuka, jangan kalah dengan KPU RI.

Menurut Riza, KPU RI sudah bisa mengelola surat suara secara transparan dan terbuka, berapa yang dicetak berapa yang diserahkan, berapa yang digeser, berapa yang tersisa, kemudian diaudit lalu dipertanggungjawabkan per-Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Bayangkan KPU bisa mengaudit dan menjelaskan secara rinci surat suara per-TPS. Kenapa pemerintah tidak bisa menjelaskan berapa jumlah blangko yang dicetak, berapa yang disebar di setiap kabupaten, kecamatan dan kelurahan, berapa yang tersisa, berapa yang kedaluwarsa, kita belum pernah tahu," terangnya.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi