
Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dalam membangun ekosistem peternakan rakyat yang berkelanjutan guna memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di kawasan timur Indonesia.
Kerja sama tersebut ditandai dengan kunjungan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, ke Kabupaten Bone pada Rabu, 16 April 2025.
Dalam kunjungan kerjanya, Agung meninjau pengembangan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Peternakan di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo.
Menurut Agung, Bone memiliki potensi besar sebagai pusat pengembangan peternakan rakyat di kawasan timur Indonesia.
"Kami mendorong optimalisasi pembibitan, penguatan kesehatan hewan hingga pengembangan inovasi pembiayaan," ujar Agung.
Penguatan Kolaborasi dan Program Unggulan
Kementan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Salah satu bentuk CSR tersebut adalah pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terintegrasi dalam program Makan Bergizi Gratis.
Selain itu, program unggulan Ayam Merah Putih juga terus diperluas dan telah dikembangkan di Kecamatan Bengo dan Libureng.
Agung meninjau langsung lokasi CSR untuk SPPG dan program Ayam Merah Putih tersebut serta lokasi pembibitan ayam rakyat.
Potensi peternak lokal Bone dinilai sangat besar, khususnya dalam pengembangan ayam petelur rakyat, didukung oleh keunggulan geografis dan struktur kawasan.
Ia mencontohkan Kecamatan Kahu, di mana populasi ternak melebihi jumlah penduduk sebagai indikator potensi luar biasa.
Inovasi Pembiayaan dan Komitmen Daerah
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, menegaskan bahwa pembangunan peternakan merupakan bagian dari strategi besar menjadikan Bone sebagai model peternakan terpadu di kawasan timur Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Bone menjalankan program unggulan Padasa (padi, jagung, sapi) yang mengintegrasikan sektor tanaman pangan dan peternakan.
Program ini juga mengadaptasi keberhasilan program nasional Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).
"Kegiatan ini mencakup optimalisasi pembibitan ternak serta penguatan sektor kesehatan hewan. Alhamdulillah, kami siap menerima arahan dan memberikan dukungan penuh," ucap Asman.
Bone juga mengembangkan sistem pembiayaan berbasis gadai ternak yang memungkinkan peternak kecil memperoleh pinjaman dengan jaminan sapi.
Sapi sebagai jaminan dapat ditebus kembali setelah panen, memperkuat akses pembiayaan bagi peternak.
Selain itu, larangan pemotongan betina produktif diterapkan di rumah potong hewan untuk menjaga keberlanjutan populasi ternak.
"Kami sepakat menjaga indukan produktif sebagai langkah strategis," jelas Asman.
Pemerintah Kabupaten Bone juga menegaskan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan peternakan daerah.
"Tak banyak daerah yang masih memiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai dinas yang berdiri sendiri. Kami berkomitmen mempertahankannya agar pembangunan peternakan tetap fokus dan terarah," tegasnya.
Melalui pendekatan kolaboratif dan sinergi antara pusat dan daerah, Bone diharapkan menjadi penyedia utama protein hewani nasional dan penyangga ketahanan pangan dari kawasan timur Indonesia.
- Penulis :
- Pantau Community