
Pantau - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan Kilang Refinery Unit (RU) III Plaju milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati saat melakukan kunjungan kerja ke Kilang RU III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan, pada Jumat (16/5/2025).
"Kunjungan kerja kami ke Kilang Plaju ini dalam rangka melaksanakan tugas BPH Migas yaitu memastikan ketersediaan BBM di seluruh Tanah Air. Jadi, seperti yang sudah dicanangkan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita menuju swasembada energi. Artinya, BPH Migas bertugas memastikan swasembada energi ini bisa tercapai".
Erika menambahkan bahwa operasi Kilang Plaju berjalan normal dan dapat memasok kebutuhan BBM untuk Sumbagsel secara optimal.
Kilang ini berkapasitas 120 ribu barrels per stream day (MBSD) dan menyumbang 12 persen dari total kapasitas kilang milik PT Pertamina (Persero), menjadikannya sebagai salah satu infrastruktur energi vital nasional.
BPH Migas mengapresiasi pemeliharaan fasilitas yang dilakukan RU III Plaju sehingga dapat beroperasi dengan baik dan mendukung pencapaian swasembada energi.
Menuju Energi Hijau dan Efisiensi Distribusi
Dalam kunjungan tersebut, BPH Migas juga menyatakan dukungannya terhadap rencana pengembangan Kilang Plaju menjadi kilang hijau yang memproduksi BBM ramah lingkungan seperti Biosolar B35.
"Kilang tertua yang dibangun tahun 1904 ini masih dipelihara dengan baik dan memiliki lahan cukup luas, sehingga memungkinkan dikembangkan lagi. Kami juga berdiskusi ke depannya kilang ini dikembangkan menjadi green energy karena kita tahu di sekitar Sumbagsel ini banyak kebun sawit yang bisa diolah menjadi energi hijau".
Terkait kendala distribusi BBM akibat pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, BPH Migas akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengatasinya.
"Untuk Bengkulu dan sekitarnya, kebutuhan BBM masih bisa dipasok dari daerah sekitarnya. Tapi, ini akan mengakibatkan biayanya semakin mahal, termasuk juga pendistribusian BBM di Pulau Enggano, yang mana penyaluran BBM Satu Harga terkendala akibat pendangkalan di Pelabuhan Baai. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan mengharapkan pendistribusian BBM di Sumbagsel bisa berjalan normal kembali dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi".
Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menyampaikan bahwa sesuai dengan amanat UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas, BPH Migas berdiri di atas tiga pilar utama: pemerintah, badan usaha, dan masyarakat, yang bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan hilir migas.
"BPH Migas selaku regulator berupaya membuat aturan yang dapat diimplementasikan dengan baik oleh semua pihak. Selain itu, dalam rangka tugas pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi, BPH Migas juga melakukan kunjungan secara langsung ke lapangan seperti ke Kilang Plaju ini".
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan performa Kilang Plaju agar dapat terus beroperasi secara berkesinambungan dan menjaga keandalan pasokan BBM nasional.
Sementara itu, anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief mendorong modernisasi peralatan agar performa kilang semakin optimal.
"Semoga Kilang Plaju dan juga kilang-kilang lainnya terus ditingkatkan kapasitasnya, sehingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat".
Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi mendukung Kilang Plaju sebagai kilang andalan di Sumbagsel dan mendorong efisiensi agar bisa bersaing dengan kilang lain.
"Efisiensi yang telah dilakukan harus terus ditingkatkan agar kompetitif dengan kilang lainnya seperti Kilang Balikpapan dan Cilacap".
Direktur Operasi KPI Didik Bahagia menegaskan Kilang Plaju merupakan kilang strategis yang memproduksi BBM utama seperti Biosolar, Pertalite, dan avtur.
"Kilang Plaju terus melakukan modernisasi perawatan dan menggunakan teknologi lebih canggih, sehingga Alhamdulillah, kilang bisa kita operasikan dengan lebih banyak mengolah minyak dari Sumsel".
Ia menambahkan bahwa sebagian besar energi yang digunakan untuk membangkitkan fasilitas kilang berasal dari gas, sehingga operasional kilang menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Turut hadir dalam kunjungan kerja ini beberapa pejabat dan pimpinan terkait dari BPH Migas dan KPI, antara lain Qodri Febrilian Erahman, Hendri Agustian, Hermawan Budiantoro, Drestanto Nandhiwardana, Yardinal, dan Milla Suciyani Susilo.
- Penulis :
- Arian Mesa