Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 4 Meter di Selatan Jawa Tengah, Warga Diminta Hindari Aktivitas Laut

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 4 Meter di Selatan Jawa Tengah, Warga Diminta Hindari Aktivitas Laut
Foto: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi 4 Meter di Selatan Jawa Tengah, Warga Diminta Hindari Aktivitas Laut(Sumber: ANTARA/Sumarwoto)

Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat dan pengguna jasa kelautan untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 meter di perairan selatan Jawa Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.

Gelombang Tinggi Dipicu Kecepatan Angin, Berlaku Hingga 25 Juni

BMKG menyebutkan berdasarkan analisis permodelan, gelombang tinggi diperkirakan terjadi mulai Senin, 23 Juni 2025 hingga Rabu, 25 Juni 2025.

Tinggi gelombang diperkirakan berkisar antara 2,5 hingga 4 meter, tergolong dalam kategori tinggi.

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

Fenomena ini dipicu oleh peningkatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian selatan.

Pola angin dominan berasal dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 6 hingga 25 knot.

BMKG akan terus memberikan informasi terbaru apabila terdapat perkembangan situasi gelombang.

Peringatan untuk Nelayan dan Wisatawan Pantai

BMKG turut mengeluarkan peringatan risiko keselamatan pelayaran untuk berbagai jenis kapal:

  • Kecepatan angin 15 knot dan gelombang 1,25 meter berisiko bagi perahu nelayan.
  • Kecepatan angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter berisiko bagi tongkang.
  • Kecepatan angin 21 knot dan gelombang 2,5 meter berisiko bagi kapal feri.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama wisatawan yang berlibur ke pantai.

Gelombang tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu,” ungkapnya.

Masyarakat yang berkunjung ke pantai selatan Jateng selama libur sekolah diimbau untuk tidak berenang atau bermain air untuk menghindari potensi kecelakaan laut.

Penulis :
Balian Godfrey