Pantau - Tim delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, bersama perwakilan kedutaan negara anggota Uni Eropa, melakukan kunjungan lapangan ke Kota Madiun, Jawa Timur, sebagai bagian dari proyek Asia Low Carbon Rice.
Kunjungan ini disambut langsung oleh Wali Kota Madiun Maidi beserta jajaran dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Aston pada Senin malam, 30 Juni 2025.
Program Unggulan Kota Madiun Diperkenalkan ke Dunia
Wali Kota Maidi memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan sejumlah program unggulan Kota Madiun yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan pengelolaan sampah.
"Kota Madiun sudah mendunia. Makanya program yang kita miliki harus diketahui dunia juga, terutama tentang pengelolaan sampah dan ketahanan pangan," ungkapnya.
Salah satu program ketahanan pangan yang disoroti adalah ajakan kepada seluruh pegawai Pemkot untuk menanam minimal dua jenis tanaman seperti cabai, terong, dan tomat.
Gerakan ini juga diterapkan di sekolah-sekolah serta masyarakat umum untuk menumbuhkan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Dalam pengelolaan sampah, Maidi menjelaskan inovasi pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo yang kini dikembangkan menjadi taman wisata edukasi tanaman buah berbentuk piramida.
Konsep ini dinilai sebagai contoh pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Peluang Kerja Sama Ramah Lingkungan
Delegasi Uni Eropa menyampaikan apresiasi atas berbagai inovasi yang dilakukan Pemkot Madiun, terutama dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan rendah emisi karbon.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi kerja sama lebih lanjut antara Kota Madiun dan Uni Eropa dalam bidang lingkungan hidup, ketahanan pangan, dan energi hijau.
Sebagai bagian dari agenda kunjungan, delegasi Uni Eropa juga dijadwalkan meninjau langsung pelaksanaan proyek Asia Low Carbon Rice di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
- Penulis :
- Aditya Yohan
