
Pantau - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, resmi menjalani pelapisan ulang (overlay) permukaan landasan pacu mulai Juli 2025 hingga Mei 2026 sebagai bagian dari pemeliharaan infrastruktur vital untuk keselamatan penerbangan.
Jadwal Overlay Telah Disosialisasikan, Maskapai Diminta Sesuaikan
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa pelapisan ini dilakukan guna menjaga kekuatan struktur landasan pacu dan memastikan permukaan yang datar dan kokoh sesuai standar keselamatan.
“Proses lepas landas dan pendaratan pesawat memerlukan permukaan yang benar-benar stabil dan aman. Ini bagian dari rutinitas pemeliharaan bandara,” ungkap Syaugi.
Proses overlay dilakukan setiap hari mulai pukul 02.00 WITA hingga 07.00 WITA selama 10 bulan.
Bandara juga telah menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) yang menginformasikan penutupan sementara runway dalam waktu tersebut.
Syaugi menyebut bahwa pihak maskapai seharusnya telah menyesuaikan jadwal mereka dengan kebijakan tersebut.
Sebelumnya, sempat beredar video yang menunjukkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama sejumlah penumpang memprotes keterlambatan penerbangan yang disebabkan oleh pengerjaan overlay di bandara.
Fokus Beralih ke Sisi Udara, Runway Didesain Tahan Beban Berat
Pelapisan ulang dilakukan pada seluruh permukaan runway dengan panjang 3.000 meter dan lebar 45 meter.
Syaugi menjelaskan bahwa dua tahun terakhir pemeliharaan difokuskan pada sisi darat, seperti terminal, akses jalan, dan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
“Tahun ini, fokus kami beralih ke sisi udara,” jelasnya.
Evaluasi teknis menunjukkan perlunya pelapisan ulang agar landasan tetap layak digunakan, khususnya untuk operasional pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 ER dan Airbus A380-800.
Runway didesain agar tahan terhadap suhu tinggi dan beban perlintasan berat, mengingat tingginya volume operasional di Bandara Ngurah Rai.
Menurut data 2024, bandara ini melayani 142.000 pergerakan pesawat atau rata-rata 388 per hari, menjadikannya bandara tersibuk kedua di Indonesia.
Syaugi memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan AirNav Indonesia cabang Denpasar dan seluruh operator maskapai untuk menjamin keselamatan dan kelancaran penerbangan selama masa pengerjaan.
- Penulis :
- Aditya Yohan